Jumat 12 Oct 2018 16:32 WIB

Bank Dunia Siapkan 5 Juta Dolar AS Dana Rekonstruksi Sulteng

Tantangan terbesar pascabencana adalah membangun kembali daerah yang terdampak.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Andi Nur Aminah
Wakil Presiden Jusuf Kalla (kedua kiri) berbincang dengan Sekjen PBB Antonio Guterres (ketiga kiri), CEO Bank Dunia Kristalina Georgieva dan Kepala BNPB Willem Rampangilei (ketiga kanan) ketika meninjau lokasi terdampak gempa dan pencairan tanah (likuifaksi) di Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (12/10).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Wakil Presiden Jusuf Kalla (kedua kiri) berbincang dengan Sekjen PBB Antonio Guterres (ketiga kiri), CEO Bank Dunia Kristalina Georgieva dan Kepala BNPB Willem Rampangilei (ketiga kanan) ketika meninjau lokasi terdampak gempa dan pencairan tanah (likuifaksi) di Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (12/10).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Bank Dunia telah menyiapkan dana sebesar 5 juta dolar AS untuk rekonstruksi pascabencana gempa dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah. CEO Bank Dunia Kristalina Georgieva berharap, bantuan dana tersebut dapat memberikan manfaat kepada masyarakat Sulawesi Tengah. "Kami dari Bank Dunia telah melakukan assesment dengan cepat untuk mengetahui berapa besar kerugian akibat bencana ini," ujar Georgieva, Jumat (12/10).

Georgieva menyampaikan rasa simpatinya atas bencana yang terjadi di Sulawesi Tengah. Dia menyatakan, tantangan terbesar pascabencana adalah membangun kembali daerah yang terdampak dengan lebih baik.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla menggelar rapat koordinasi bersama Sekretaris Jenderal PBB Antonio Gutteres, Bank Dunia, dan Asian Development Bank (ADB). Rapat tersebut membicarakan langkah penanganan pascagempa dan tsunami, terutama terkait rehabilitasi dan rekonstruksi.

Wakil Presiden Jusuf Kalla selaku komandan satgas penanganan bencana telah menugaskan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk melakukan rekonstruksi. Sementara, terkait relokasi daerah yang terkena dampak bencana cukup parah menjadi tanggung jawab gubernur dan wali kota. "Rekonstruksi itu nanti ke PU (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat), tapi relokasi tempatnya mesti menjadi tanggung jawab gubernur dan wali kota," kata Jusuf Kalla.

Terkait dengan hunian sementara, Jusuf Kalla memastikan bisa rampung dibangun paling lambat dua bulan. Sehingga nantinya semua pengungsi akan pindah dari tenda-tenda pengungsian ke hunian sementara tersebut. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement