Kamis 11 Oct 2018 19:58 WIB

Jogja Halal Fest Kembangkan Ekonomi dan Keuangan Syariah

Potensi bisnis produk halal dari berbagai sektor masih sangat tinggi.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Elba Damhuri
Gelaran Jogja Halal Festival 2018.
Foto: Yusuf Assidiq.
Gelaran Jogja Halal Festival 2018.

REPUBLIKA.CO.ID BANTUL -- Halal sudah menjadi gaya hidup bagi sebagian masyarakat. Hal ini berlaku tidak hanya di Indonesia, tetapi di mancanegara juga.

Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Firdaus Djaelani, mengatakan perkembangan industri halal pun terus menanjak.

Baca Juga

"Tidak hanya makanan, bisnis halal, produk halal, dan industri halal lainnya dituntut untuk semakin berkembang," kata Firdaus di JEC, Bantul, DIY, Kamis (11/10)

Perkembangan ini berkaitan dengan ekonomi dan keuangan syariah. Untuk itu, dalam mengembangkan perekonomian dan keuangan syariah di Indonesia perlu dilakukan tindakan afirmatif dari seluruh pihak.

Firdaus mencontohkan, salah satunya dengan mengenalkan berbagai produk-produk dan industri halal kepada masyarakat luas. Salah satunya melalui pagelaran Jogja Halal Fest 2018 yang diselenggarakan di Jogja Expo Center (JEC), Bantul, DIY.

"Jogja Halal Festival 2018 ini merupakan langkah MES untuk dapat mendorong eksposure produk halal sehingga ujungnya adalah semakin berkembangnya ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia," kata Firdaus.

Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia terus berupaya untuk meningkatkan aset keuangan syariahnya. Hingga Juni 2018, lanjut Firdaus, industri keuangan syariah masih tumbuh positif.

Total aset perbankan syariah yaitu mencapai Rp 444 triliun, tumbuh 14,6 persen. Total aset industri keuangan nonbank (IKNB) syariah mencapai Rp 98 triliun,tumbuh 1,3 persen. Dan total aset pasar modal syariah mencapai Rp 662 triliun.

"Secara keseluruhan, total aset keuangan syariah kita mencapai Rp 1.204 triliun yang setara dengan 8,47 persen aset keuangan Indonesia," ujarnya.

Untuk itu, pangsa pasar ini, katanya, masih bisa untuk ditingkatkan. Sehingga, keberadaaan keuangan syariah lebih dirasakan oleh masyarakat.

Jogja Halal Fest ini sendiri dimeriahkan oleh 217 booth. Booth tersebut terdiri dari 71 booth kuliner, 26 booth lembaga keuangan, 31 booth fashion Muslim, 13 booth tour and travel halal, serta tujuh booth kesehatan.

"Sementara sisanya ada pendidikan, lembaga sosial, dan multiproduk," kata Seksi Humas MES DIY, Hendri Anto.

Hendri mengatakan antusiasme pengunjung sangat besar dalam mengikuti Jogja Halal Fest ini. Pada hari pertama pembukaannya saja, target pengunjung yang direncanakan 3.000 hingga 5.000 per harinya pun tercapai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement