Kamis 11 Oct 2018 17:38 WIB

Pindad Jalin Kerja Sama dengan Waterbury di Bidang Amunisi

Pindad mampu memproduksi 350 juta amunisi per tahun.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Friska Yolanda
Kesepakatan Investasi Indonesia. Menteri BUMN Rini Soemarno memberikan sambutan sebelum penandatangan bersama perjanjian kontrak investasi BUMN di sela Pertemuan Tahunan IMF - Bank Dunia di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10).
Foto: Republika/ Wihdan
Kesepakatan Investasi Indonesia. Menteri BUMN Rini Soemarno memberikan sambutan sebelum penandatangan bersama perjanjian kontrak investasi BUMN di sela Pertemuan Tahunan IMF - Bank Dunia di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Pindad (Persero) menjalin kerja sama strategis di bidang amunisi dengan Waterbury Farrel, salah satu Divisi dari Magnum Integrated Technologies Inc. Kerja sama tersebut, ditandai dengan penandatanganan MoU antara Direktur Utama Pindad, Abraham Mose dan President & CEO Waterbury Farrel, Andre Nazarian, Kamis (11/10) di Inaya Hotel, Nusa Dua, Bali.

Menurut Direktur Utama PT Pindad (Persero) Abraham Mose, bentuk investasi Pindad dalam ajang International Monetery Fund (IMF)-World Bank 2018, adalah dengan melakukan strategic partnership dengan Waterbury Farrel dengan nilai investasi 100 Juta Dolar AS untuk pembangunan pabrik amunisi kaliber kecil. Artinya kerja sama ini dengan skema Build Operate Transfer (BOT).

"Harapan kami di 2019 akhir nanti kita sudah mencapai penjualan 350 juta butir per tahun, yang sebenarnya masih di bawah kebutuhan TNI-POLRI yang kurang lebih sekitar 500 juta butir per tahun," ujar Abraham dalam siaran persnya.

Kemampuan Pindad untuk memproduksi 350 juta amunisi per tahun bisa mempengaruhi pendapatan Pindad Rp 1,4 triliun per tahun. "Dan sudah melakukan subtitusi impor kurang lebih Rp 342 miliar per tahun," katanya.

Abraham menjelaskan, tujuan dari kerja sama ini adalah untuk mengembangkan fasilitas lini produksi amunisi kaliber kecil yang berlokasi di Indonesia. Selain itu, kerja sama juga bertujuan membangun program bisnis sebagaimana dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2012 untuk memenuhi kebutuhan TNI dan membangun kemampuan dan kemandirian industri pertahanan di masa yang akan datang.

Perseroan berharap bisa memaksimalkan kemampuan serta meningkatkan operasional dan menjamin bahwa kerja sama ini dapat meningkatkan kemandirian Indonesia dalam memelihara kualitas produk dan proses kemampuan Amunisi. Tak hanya itu, melalu kerja sama ini perseroan bisa melakukan proses bisnis dan pengembangan industri secara bertahap dan progresif untuk membangun bisnis amunisi yang kompetitif secara internasional di Indonesia dan selanjutnya untuk masuk ke penjualan ekspor global.

Pelaksanaan dari kerja sama ini, kata dia, untuk membangun program akan berdasarkan pada kontribusi utama Pindad yang akan menyediakan wilayah manufaktur dan keahlian tenaga kerja. Waterbury nantinya akan menyediakan lini produksi amunisi, menjamin produk berkualitas tinggi dan harga bersaing untuk pasar Indonesia dan internasional.

"Kedua perusahaan akan menggabungkan kemampuan mereka dalam kerja sama ini serta bersama-sama mencari investor yang sesuai dengan kebutuhan Pindad dan Waterbury membangun program jangka panjang ini," katanya.

Waterbury, perusahaan yang berbasis di Kanada, merupakan penyedia amunisi lengkap dan pabrikan rolling mill. Perseroan memiiki keahlian dalam peralatan untuk membentuk logam, rolling dan produk-produk industri pertahanan. Perusahaan yang berdiri di Ontario ini memiliki lebih dari 160 tahun keahlian dan pengalaman di seluruh dunia. 

Baca juga, Ini 19 Kesepakatan Antara BUMN dan Investor di IMF-WB

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement