Senin 08 Oct 2018 19:43 WIB

Bank Dunia akan Luncurkan Indeks Pembangunan SDM Terbaru

Indeks SDM untuk mengukur keberhasilan investasi di bidang pembangunan SDM.

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Nur Aini
Tetang Pertemuan Tahunan IMF - Bank Dunia. Menkeu Sri Mulyani (kiri) menyampaikan keterangan pers tentang Pertemuan Tahunan IMF - Bank Dunia di Nusa Dua, Bali, Senin (8/10). Pertemuan Tahunan IMF-World Bank Group 2018 yang diikuti oleh 189 negara peserta. Pada peremuan yang diadakan hingga hingga Ahad (14/10), jumlah peserta jauh melebihi target dari 22 ribu menjadi 34 ribu.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Tetang Pertemuan Tahunan IMF - Bank Dunia. Menkeu Sri Mulyani (kiri) menyampaikan keterangan pers tentang Pertemuan Tahunan IMF - Bank Dunia di Nusa Dua, Bali, Senin (8/10). Pertemuan Tahunan IMF-World Bank Group 2018 yang diikuti oleh 189 negara peserta. Pada peremuan yang diadakan hingga hingga Ahad (14/10), jumlah peserta jauh melebihi target dari 22 ribu menjadi 34 ribu.

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Bank Dunia akan meluncurkan Indeks Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) terbaru atau Human Capital Index dalam Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia di Nusa Dua, Bali. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyambut positif peluncuran indeks tersebut untuk mengukur keberhasilan investasi di bidang pembangunan SDM.

"Investasi SDM, hampir semua studi di dunia bilang rate of return-nya tinggi. Tapi banyak negara yang masih under invest atau investasinya tidak efektif. Padahal manusia itu pokok fokus paling penting," kata Sri dalam konferensi pers di Nusa Dua, Bali pada Senin (8/10). 

Sri mengatakan, indeks tersebut dapat mendorong negara-negara di dunia untuk saling belajar membangun kualitas SDM yang baik. Indeks tersebut juga bisa menjadi acuan efektivitas investasi suatu negara dalam memperbaiki kualitas masyarakatnya.

Indonesia, kata Sri, masuk dalam pengadopsi awal dari indeks tersebut. Dia mengatakan, Indonesia sudah memiliki komitmen anggaran untuk perbaikan manusia dan pengentasan kemiskinan seperti alokasi 20 persen untuk sektor pendidikan dan lima persen untuk sektor kesehatan dari total belanja APBN.

Bank Dunia rencananya meluncurkan Indeks SDM yang baru pada Kamis (11/8) di Bali. Peluncuran itu akan langsung dilakukan oleh Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim.

Indeks tersebut akan mengukur tingkat kesehatan untuk anak, remaja, hingga dewasa. Selain itu, indeks juga akan mengukur kualitas dan kuantitas pendidikan yang bisa diterima anak hingga usia 18 tahun.

Indeks itu diharapkan dapat meningkatkan upaya pemerintah untuk memberikan layanan pendidikan dan kesehatan yang lebih baik. Presiden Bank Dunia juga berharap, pengukuran baru tersebut dapat meningkatkan kesadaran pemerintah untuk berinvestasi di bidang SDM.

"Hal ini kemudian dapat mempersiapkan semua orang untuk berkompetisi dan menghadapi ekonomi di masa depan," kata Jim dalam situs resmi Bank Dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement