Senin 08 Oct 2018 17:29 WIB

KAI Perlu Turunkan Tarif Angkutan Barang

Penghapusan pajak 20 persen belum cukup.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Ilustrasi kereta logistik.
Foto: ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Ilustrasi kereta logistik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) menilai rencana penghapusan pajak 10 persen untuk angkutan barang kereta api belum cukup. Ketua Umum ALI Zaldy Ilham Masita mengatakan rencana tersebut perlu ditambah dengan penentuan tarif yang lebih kompetitif.

Dia menilai penghilangan pajak 10 persen bagi pengiriman barang menggunakan kereta api tidak akan signifikan. “PT Kereta Api Indonesia (KAI) perlu menurunkan tarifnya dengan membuat prosed lebih efisien untuk bongkar muat,” kata Zaldy kepada Republika.co.id, Senin (8/10).

Sebab, menurut Zaldy, saat ini proses bongkar muat dengan menggunakan kereta api lebih lama dibandingkan truk. Padahal menurut Zaldy, angkutan kereta api untuk pengiriman barang lebih mahal 15 persen daripada truk.

Untuk itu, Zaldy menilai seharusnya KAI perlu menimal menurunkan tarif angkutan logistiknya sampai 20 persen. “Karena pengguna ini masih harus menggunakan truk dari pabrik atau gudang dan dari stasiun ke pabrik atau gudang,” ujar Zaldy.

Selain itu, menurut Zaldy jika pemerintah ingin lebih banyak pengiriman barang menggunakan kereta api maka waktu tempuh juga perlu dipertimbangkan. Dia memastikan pelaku usaha atau jasa pengiriman juga menginginkan waktu tempuh lebih cepat daripada truk.

Selanjutnya, untuk kendaraan angkut dari pabrik ke gudang atau stasiun ke pabrik dan gudang tidak perlu disediakan KAI karena penyedia jasa di sektor tersebut sudah banyak. Zaldy menyarankan fasilitas bongkar muat saja yang perlu disiapkan dan ditingkatkan lebih canggih.

Sebelumnya, KAI memastikan sudah menyiapkan fasilitas bongkar muat barang. “Sudah kita siapkan fasilitas bongkar muat untuk angkutan barang sudah kita siapkan di banyak stasiun maupun tempat,” kata Kepala Humas KAI Agus Komarudin kepada Republika.co.id, beberapa waktu lalu.

Agus menjelaskan, bongkar muat barang yang akan dikirim disediakan di beberapa tempat yaitu Pasoso, PT Jakarta International Container Terminal (JICT), Jakarta Gudang, Kedung Gedeh, Cikarang Dryport, Cibungur, dan Curug. Begitu juga di Surabaya Pasarturi, Lempuyangan, Kretek, Klari, Cisaat, Cicurug, Cirebon Perujakan, Arjawinangun, Gedebage Bandung, Banjar.

“Kami juga sediakan di Benteng, Kalimas, Babat, Belawan, Seimangke, Kertapati, dan lainnya lagi di stasiun-stasiun untuk bongkar muat barang hantaran,” tutur Agus. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement