Senin 08 Oct 2018 15:23 WIB

Mangga Asal Jatim Diekspor ke Malaysia dan Singapura

Ekspor mangga tahun ini diprediksi mencapai 835 ton.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Friska Yolanda
Ilustrasi ekspor mangga.
Foto: Republika/Prayogi
Ilustrasi ekspor mangga.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman, dan Gubernur Jatim Soekarwo melepas ekspor produk hortikultura di kantor Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Jatim, Surabaya, Senin (8/10). Salah satu komoditas yang diekspor adalah mangga arumanis jenis khusus yang dilakukan oleh PT Mahkota Multi Mandiri.

"Hari ini kita ekspor mangga ke Malaysia dan Singapura. Ini untuk pertama kalinya tembus pasar dua negara. Ini luar biasa," ujar Amaran seusai pelepasan.

Amran menjelaskan, ekspor mangga pertama yang dilakukan PT Mahkota Multi Mandiri ke Malaysia dan Singapura hanya seberat lima ton. Namun, kata dia, PT Mahkota Multi Mandiri menargetkan bisa mengekspor mangga seberat 100 ton dalam satu tahun.

Amran mengungkapkan, tahun lalu, ekspor komoditas hortikultura secara nilai mencapai Rp 441 triliun. Capaian itu naik 24 persen dibanding tahun sebelumnya. Amran pun menargetkan, tahun ini nilai ekspor komoditas hortikultura bisa lebih tinggi, dan melebihi capaian tahun sebelumnya. Meskipun, Amran tidak menyebutkan target secara angka.

"Yang jelas (target tahun ini) lebih tinggi dari tahun sebelumnya," ujar Amran.

photo
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman melepas ekspor mangga Jawa Timur ke dua negara.

Amran menambahkan, di tengah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, saat ini merupakan momentum yang tepat untuk meningkatkan nilai ekspor. Maka dari itu, kata dia, pemerintah pun telah melakukan berbagai upaya untuk mendorong peningkatan nilai ekspor tersebut.

Di antara langkah yang dilakukan adalah mempermudah eskportir dalam mengurus perizinan ekspor. Termasuk, negosiasi dengan negra tujuan. "Bahkan kami minta jajaran pertanian semua kebutuhan izin-izin bila perlu antarkan ke rumahnya," kata Amran.

Tak hanya mangga, pada kesempatan ini, Pemprov Jatim juga mengekspor 26 ton bawang merah ke Filipina, dan 20 ton benih sayuran ke Cina, Vietnam, serta Malaysia. Ekspor komoditas ini dilakukan CV Bawang Mas 99. 

Hingga akhir tahun ini, CV Bawang Mas 99 akan mengekspor sebanyak 800 ton bawang merah ke Thailand, Singapura, Malaysia, dan Filipina. Sedangkan PT Java Karlos Indonesia, akan mengekspor sebanyak 800 ton benih kangkung ke Cina, Malaysia, dan Vietnam.

Secara nasional, lanjut Amran, ekspor mangga tahun ini diprediksi mencapai 835 ton, atau naik 6 persen dibanding 2017 yang sebanyak 790 ton. Ekspor ini merupakan 0,2 persen dari total produksi mangga nasional 2018 yang sebanyak 334.298 ton. 

Sementara ekspor bawang merah tahun ini diproyeksi mencapai 7.570 ton, atau naik 15 persen dibanding 2017 yang sebanyak 6.588 ton. Ekspor ini merupakan 1,15 persen dari total produksi bawang merah nasional 2018 sebanyak 660.424 ton.

Gubernur Jatim Soekarwo menjelaskan, perdagangan antar provinsi Jawa Timur, tahun ini surplusnya mencapai Rp 210 triliun. Artinya, ada kenaikan dibanding tahun sebelumnya yang surplusnya hanya sebesar Rp 164 tahun lalu.

Soekarwo menegaskan, ke depannya Jatim akan terus berupaya meningkatkan nilai ekspor. Namun, kata dia, sebelum ekspor dilakukan, tentunya harus terlebih dahulu mencukupi kebutuhan dalam negeri.

"Ekspor itu harus kebutuhan dalam negeri ducukupi dulu. Karena kita juga harus memenuhi kebutuhan di 15 provinsi yang lain," ujar Soekarwo.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement