REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan financial technology (fintech) Amartha meraih penghargaan 30 Promising Growth-stage Startups 2018 dari Forbes Indonesia. Penghargaan ini diberikan kepada startup yang dinilai terbaik di beberapa sektor serta berpotensi menjadi the next unicorn di Indonesia.
Salah satu kriteria pemilihan dari penghargaan ini di antaranya, perusahaan harus sudah melalui pendanaan Series A atau telah menjadi Series B di Indonesia. “Saya berterima kasih kepada Forbes Indonesia atas penghargaan ini," ujar Pendiri dan CEO Amartha Andi Taufan melalui siaran pers, Senin (8/10).
Penghargaan tersebut, kata dia, akan memacu perusahaan untuk terus berkarya demi kemajuan ekonomi Indonesia. Terutama untuk pengusaha-pengusaha mikro perempuan di pedesaan.
Amartha merupakan perusahaan fintech di bidang peer to peer (p2p) lending. Perusahaan yang berdiri sejak 2010 ini awalnya berdiri sebagai microfinance. Hanya saja, pada 2016, Amartha menjadi p2p lending.
“Dengan perubahan ini, teknologi finansial telah meningkatkan efisiensi operasional sehingga dapat menjangkau desa-desa terpencil. Sekaligus memproses pengajuan pinjaman dengan lebih cepat,” kata Andi.
Ia menegaskan, Amartha terus berusaha memajukan ekonomi di pedesaan dengan p2p lending. Saat ini, perusahaan telah menjangkau pulau Jawa ini telah memberdayakan 138 ribu pengusaha mikro perempuan.
“Amartha menghubungkan orang-orang baik di kota. Kami menghubungkannya umtuk membantu mendanai usaha para pengusaha mikro perempuan di pedesaan,” kata Andi.
Hal penting yang dilakukan oleh Amartha yakni melakukan pelatihan literasi keuangan dan memberdayakan mereka secara ekonomi untuk mempersiapkan keluarga sejahtera. “Selama 2017, sebanyak 70,977 perempuan telah dilatih dan didampingi untuk menjadi pengusaha mikro yang tangguh dan setara.” tuturnya.