REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan, masyarakat tidak perlu risau dengan kondisi nilai tukar rupiah yang menyentuh angka psikologis baru di Rp15 ribu per dolar AS. Hal itu mengingat indikator makro ekonomi Indonesia lainnya masalh dalam keadaan bagus.
"Rupiah saya kira tidak ada masalah, kenapa mesti risau di Rp15 ribu. Saya bilang tidak perlu risau karena inflasi masih bagus dan utang masih rendah," kata Luhut di Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan, pemerintah mempunyai strategi untuk menekan laju impor, diantaranya melalui program B20, pariwisata, dan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). "APBN kita juga sangat kredibel. Tidak ada masalah pendanaan. Kami bayar untuk Palu, Ibu (Menkeu) Ani kasih uangnya," kata dia.
Baca juga, BI Optimistis Tekanan Rupiah Mereda pada 2019.
Pergerakan nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore ini, bergerak melemah sebesar 45 poin menjadi Rp15.061 dibandingkan posisi sebelumnya Rp15.016 per dolar AS.
Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan imbal hasil obligasi Amerika Serikat yang naik menjadi salah satu faktor pendorong rupiah kembali tertekan terhadap dolar AS. "Sentimen obligasi Amerika Serikat itu mendorong aliran dana cenderung keluar dari pasar negara berkembang," kata dia