REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri mengatakan, ekonomi Indonesia tidak dikuasai oleh asing. Hal itu terlihat dari penanaman modal langsung asing (foreign direct investment/FDI) Indonesia relatif kecil.
Faisal dalam sebuah diskusi di Rumah Cemara, Jakarta, Selasa, menjelaskan persentase rata-rata FDI di Indonesia hanya sekitar 5 persen dari keseluruhan pembentukan modal tetap bruto (PMTB).
"Indonesia peranan asingnya dalam PMTB secara rata-rata tidak pernah lebih dari enam persen. Bandingkan dengan Malaysia yang selalu dua digit," ujar dia.
Menurut data Laporan Investasi Dunia UNCTAD, persentase rata-rata penanaman modal asing langsung di Indonesia terhadap total PMTB pada kurun 2005-2016 berkisar antara 5,6 persen dan 5,7 persen.
"Angka tersebut kecil sekali. PMTB merupakan investasi asing dalam bentuk fisik, misalnya, dalam bentuk bangunan atau pabrik," kata Faisal.
Ia juga menjelaskan, persentase rata-rata FDI terhadap PMTB di Indonesia dalam kurun 2000-2004 bahkan sempat minus 3,3 persen. Hal tersebut berarti perusahaan asing yang berada di Indonesia memindahkan sebagian fasilitas produksinya ke negara lain.
Data UNCTAD juga menunjukkan persentase rata-rata FDI Malaysia terhadap total PMTB berkisar antara 13,6 persen dan 14 persen pada kurun 2005-2016 dan Vietnam antara 20,4 persen dan 23,2 persen untuk periode yang sama. "Jadi, jauh api dari panggang kalau Indonesia dinilai dikuasai oleh asing. Bahwa peranannya meningkat, itu benar," ujar Faisal.