Ahad 30 Sep 2018 15:02 WIB

Pertamina Siagakan Alternatif Pasokan BBM dan Elpiji di Palu

Secara umum stok BBM dan elpiji masih dalam kondisi aman.

Warga mengantre untuk mengisi BBM pascagempa mengguncang Palu dan Donggala, Jumat (28/9) lalu.
Foto: Pertamina
Warga mengantre untuk mengisi BBM pascagempa mengguncang Palu dan Donggala, Jumat (28/9) lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pascagempa bermagnitudo 7,7 Skala Richter (SR) di Donggala yang diikuti tsunami dan beberapa gempa susulan, turut berdampak pada operasi Pertamina MOR VII Sulawesi di wilayah Palu dan sekitarnya. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun hingga saat ini, diketahui bahwa Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Donggala mengalami kerusakan akibat gempa dan tsunami.

Beberapa sarfas (sarana dan fasilitas) seperti trestle (akses dari dermaga menuju TBBM) dan filling shed (tempat pengisian mobil tangki) mengalami kerusakan sehingga tidak dapat dilakukan kegiatan penyaluran BBM. Akses jalan dari TBBM ke Palu dan Sulawesi Barat pun tidak dapat dilewati dikarenakan longsor dan kerusakan jalan.

Unit Manager Communication & CSR MOR VII, M. Roby Hervindo menjelaskan tiga dari lima Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBBE) terdampak bencana hingga tidak dapat beroperasi. Sedangkan Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Mutiara kondisinya aman tidak terdampak signifikan.

"Untuk pelayanan masyarakat melalui SPBU saat ini masih didata berapa yang masih bisa beroperasi. Nantinya penyaluran akan dipusatkan di SPBU-SPBU tersebut. Secara umum stok BBM dan elpiji masih dalam kondisi aman," ujar Roby seperti dalam siaran persnya, Ahad (30/9).

Tim Puskodal Pertamina MOR VII telah menyiapkan rencana alternatif Regular, Alternative, Emergeny (RAE) untuk mengamankan pasokan energi ke Palu dan sekitarnya. “Untuk penyaluran BBM, rencana alternatif suplai akan dilakukan melalui beberapa TBBM yakni TBBM Poso, TBBM Moutong, TBBM Toli-Toli dan TBBM Pare-Pare menyesuaikan kondisi jalur darat yang paling memungkinkan,” jelas Roby.

Untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar industri, diutamakan suplai kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN), TNI dan Polri. Alternatif suplai akan diluncurkan melalui TBBM Poso, Moutong, Toli-Toli dan Pare Pare.

Untuk elpiji, alternatif suplai ke Palu rencananya dilakukan melalui SPPEK Tri Ariesta dari Gorontalo, juga dari Depot elpiji Makassar dan Terminal Elpiji Bosowa. Selain itu telah disiagakan SPPBE alternatif yakni PT Mitra Utama, PT Nubuwwa Saltika, PT Pare Elpiji, dan PT Permata Alam Sulawesi serta pengiriman 150 tabung LPG 50 Kg dari SPPBE Makassar.

Sedangkan untuk Avtur, rencana dilakukan alih suplai ke DPPU Mutiara melalui TBBM Makassar, TBBM Gorontalo dan TBBM Luwuk. Penyaluran rencananya dilakukan melalui bridger (mobil tangki avtur), dengan memperhatikan kondisi akses jalan.

Selain melakukan upaya alternatif penyaluran energi ke wilayah Sulawesi Tengah, Pertamina juga akan memberangkatkan tim relawan yang membawa bantuan logistik dan medis. Sabtu (29/9) siang, akan memberangkatkan beberapa tim relawan dari Makassar, Poso dan Gorontalo untuk membantu korban, termasuk pekerja, keluarga dan operasional Pertamina.

"Kami juga terus berkordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk membantu penanganan korban dan sarfas pascagempa,” ujar Roby.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement