REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- BRI Syariah menggalang dana untuk membantu korban gempa Palu. Gempa dengan magnitudo 7,7 mengguncang Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9) sore. Gempa diikuti gempa susulan dan Tsunami di Pantai Talise, Palu. Gelombang Tsunami mencapi 2 meter, dan meluluhlantakkan kota Palu dan sekitarnya. Sumber gempa berasal dari Sesar Palu Koro yang aktif bergerak dan melintasi Kota Palu.
Gempa merusak rumah-rumah warga dan fasilitas umum. Ratusan gedung sekolah, masjid dan rumah sakit mengalami kerusakan. Bandara Sis Al Jufri Palu ditutup sementara karena gempa mengakibatkan kerusakan sIstem navigasi. Tak hanya itu, gempa juga menghancurkan gedung Kantor Cabang BRI Syariah yang terletak di Jalan Wolter Monginsidi, Palu.
Corporate secretary PT Bank BRI Syariah Indriati Tri Handayani mengatakan untuk meringankan beban korban gempa di Donggala dan Palu, PT Bank BRIsyariah membuka rekening donasi. Masyarakat bisa menyalurkan bantuannya melalui rekening infaq shadaqah BRIsyariah 1003987716. Nominal bantuan diakhiri dengan kode unik 422.
“Bantuan masyarakat yang masuk ke rekening infak shadaqah BRI Syariah akan disalurkan dalam bentuk dana tunai dan logistik, menyesuaikan kebutuhan korban. Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan di Donggala serta Palu untuk mengetahui secara pasti kebutuhan para korban gempa,” ujar dia.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperbarui jumlah korban akibat gempa berkekuatan 7,7 skala richter (SR) yang mengguncang Kabupaten Donggala terdampak hingga ke Kota Palu, Sulawesi Tengah. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, 384 orang meninggal dunia.
"Sampai dengan hari ini pukul 13.00 WIB update jumlah korban meninggal tercatat 384 orang meninggal dunia di mana tersebar di rumah sakit," ujar Sutopo saat konferensi pers di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (29/9).