REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat (28/9) pagi bergerak melemah sebesar 15 poin. Nilai tukar rupiah berada di level Rp 14.915 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 14.900 per dolar AS.
"Kenaikan tingkat suku bunga oleh The Fed kembali mendorong penguatan dolar AS," kata Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail di Jakarta.
Selain itu, lanjut dia, penguatan dolar AS juga dipicu oleh ketidakpastian politik di Italia terkait kebijakan defisit fiskal yang akan diambil oleh pemerintah setempat. "Situasi itu menambah sentimen penguatan bagi dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia, termasuk rupiah," katanya.
Ia memproyeksikan, rupiah kemungkinan bergerak melemah dikisaran level Rp 14.910-Rp 14.950 per dolar AS pada akhir pekan ini.
Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan data ekonomi Amerika Serikat yang optimistis serta sinyal The Fed untuk kembali menaikan suku bunganya nanti kembali menjadi sentimen positif mata uang AS. "Pergerakan rupiah untuk sementara berpeluang kembali melanjutkan pelemahannya seiring masih adanya sentimen positif bagi dolar AS," katanya.