Kamis 27 Sep 2018 10:36 WIB

Jelang Rapat Dewan Gubernur, Rupiah Dibuka Melemah

Hampir pasti bank sentral akan menaikkan suku bunga.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolanda
Ilustrasi Rupiah Melemah
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Rupiah Melemah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pergerakan kurs rupiah dalam dua hari terakhir terus melemah. Bahkan, rupiah tertahan di level Rp 14.900 per dolar AS. 

Dilansir Bloomberg, Kamis, (27/9), pagi ini rupiah dibuka melemah 0,07 persen atau 10 poin di level Rp 14.921 per dolar AS. Sementara itu, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta bergerak melemah sebesar 17 poin menjadi Rp 14.908 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 14.891 per dolar AS. 

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menilai, penyebab utama melemahnya nilai tukar itu karena semakin panasnya perang dagang antara AS dan Cina. Sementara, ketidakpastian global yang dipicu Fed Fund Rate (FFR) sudah mereda. 

"Kurangnya sentimen positif dari indikator fundamental ekonomi dalan negeri juga pengaruhi," kata Eko saat dihubungi Republika, Kamis, (27/9). 

Ia menambahkan, posisi neraca transaksi berjalan yang defisit berimbas pada terdepresiasinya rupiah. Dengan kondisi ini, tidak menutup kemungkinan kurs rupiah tembus Rp 15 ribu per dolar AS. 

"Maka pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) besok, sepertinya hampir pasti naik suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). Itu untuk menjaga spread bunga atau kompetitif bunga dari negara lain," tutur Eko. 

Baca juga, Ketika Rupiah Mendekati Batas Psikologis Rp 15 Ribu

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement