Kamis 27 Sep 2018 10:30 WIB

Bank Sumsel Babel Kucurkan KUR Rp 87,8 Miliar

Target penyaluran tahun ini sebesar Rp 92 miliar.

Rep: Maspril Aries/ Red: Friska Yolanda
Direktur Utama Bank Sumsel Babel Muhammad Adil (berbaju batik), kemarin meninjau usaha budidaya bibit lele milik Tri Wahyu Aji salah seorang debitur Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Sumsel Babel yang sukses.
Foto: Dok Bank Sumsel Babel
Direktur Utama Bank Sumsel Babel Muhammad Adil (berbaju batik), kemarin meninjau usaha budidaya bibit lele milik Tri Wahyu Aji salah seorang debitur Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Sumsel Babel yang sukses.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Hingga Agustus 2018, Bank Sumsel Babel telah mengucurkan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dalam bentuk KUR mikro dan KUR kecil. Pinjaman tersebut sudah disalurkan sebanyak Rp 87,8 miliar kepada 1.429 debitur.

Direktur Utama Bank Sumsel Babel Muhammad Adil mengatakan, KUR yang disalurkan bank milik pemerintah di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dan Provinsi Bangka Belitung (Babel) ini terdiri atas KUR mikro Rp 19,9 miliar kepada 982 debitur dan KUR kecil Rp 67 miliar kepada 447 debitur. Perseroan optimistis mampu menyalurkan KUR tersebut melampui target pada Desember sebesar Rp 92 miliar. 

"Jadi masih kurang Rp 4,2 miliar yang akan dikucurkan," ujar Adil pada Kamis (27/9).

Dalam penyaluran KUR, manajemen Bank Sumsel Babel juga proaktif meninjau langsung pemanfaatan KUR oleh debitur mikro dan kecil di Sumsel dan Babel. Ia mengatakan, beberapa waktu lalu melihat perkembangan usaha salah seorang debitur bernama Tri Wahyu Aji. Wahyu mengusahakan budidaya bibit ikan lele di Tegal Binangun.

"Kami ingin memastikan kredit bersubsidi ini benar-benar produktif dan tepat sasaran," kata Adil.

Tri Wahyu Aji (41 tahun) mengaku usahanya mengalami peningkatan sejak mendapat suntikan bantuan modal melalui KUR Bank Sumsel Babel. Kini, omzetnya meningkat hingga puluhan juta.

Dalam satu bulan, Wahyu bisa menjual sampai 300 ribu bibit ikan lele ke pasar dengan harga berkisar Rp 150 sampai Rp 200 per ekor.

"Kami cukup kewalahan memenuhi permintaan yang cukup tinggi khusus di Kota Palembang saja," ujarnya.

Wahyu telah berusaha budi daya ikan lele sejak 2014. Kini, ia sudah memiliki kelompok yang terdiri atas 10 orang yang juga membudidayakan ikan lele.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement