Selasa 25 Sep 2018 17:38 WIB

Saham Konstruksi Merah, IHSG Ditutup Melemah

Pada akhir perdagangan sore ini IHSG melemah ke posisi 5.874,3

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Karyawan berjalan di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. ilustrasi
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Karyawan berjalan di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah pada akhir perdagangan hari ini, Selasa (25/9). Pelemahannya sebesar 0,13 persen atau 7,92 poin di 5.874,3.

Sebelumnya pagi tadi IHSG juga dibuka melemah 0,12 persen atau 7,06 poin di 5.875,16. Lalu jelang siang, melemah 0,41 persen ke 5.858.

Pada akhir perdagangan sesi I, indeks saham menurun 0,48 persen atau 28,05 poin di level 5.854,17. Memasuki perdagangan sesi II, IHSG terpantau masih di bertengger di zona merah.

Jelang penutupan perdagangan, indeks saham masih melemah. Dengan penurunan sebesar 14 poin di 5.867.

Sejumlah saham emiten di berbagai sektor pun terpantau melemah. Hanya saja pelemahan terdalam dialami sektor konstruksi yang hampir semua saham emitennya merah.

Saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR) misalnya, turun 10 poin atau 0,23 persen ke 4.350 per lembar saham. Lalu saham PT United Tractors Tbk (UNTR) melemah 0,92 persen atau 300 poin di 32.150 per lembar saham.

Selanjutnya saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) turun hingga 1,1 persen atau 100 poin ke 9.025 per lembar saham. Saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT) juga merosot 1,45 persen atau 25 poin ke 1.705 per lembar saham.

Analis dari Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Reza Priyambada mengatakan, berbalik melemahnya laju IHSG dapat membuka adanya peluang pelemahan. Hal itu seiring sikap panik berlebihan pelaku pasar terhadap sikap Amerika Serikat (AS) dan Cina yang saling mengenakan tarif impor dagangnya.

"Diharapkan aksi jual dapat lebih mereda sehingga dapat menahan pelemahan IHSG. Tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat menahan IHSG melanjutkan kenaikannya," ujar Reza.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement