Kamis 20 Sep 2018 10:19 WIB

Keputusan Bulog untuk tak Lagi Impor Beras Dinilai Tepat

Bulog menyebut pemerintah tak perlu impor beras lagi hingga Juni 2019

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Impor beras yang berlebihan
Foto: republika
Impor beras yang berlebihan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas menilai keputusan Perum Bulog memilih tidak lagi impor hingga Juni 2018 sudah tepat. Menurut Dwi tanpa harus diutarakan Bulog, sudah sangat jelas pemerintah tak perlu impor beras lagi hingga Juni 2019.

Dwi menjelaskan impor beras diputuskan setelah melihat kondisi penanaman dan produksi beras nasional. "Jadi ya nggak mungkin impor sampai Juni 2019, seharusnya memang tidak akan ada lagi keputusan impor beras," kata Dwi kepada Republika, Kamis (20/9).

Dwi menjelaskan bisa saja pemerintah akan impor beras lagi, hanya saja jika terjadi kondisi luar biasa. Misalnya, kata dia, tiba-tiba stok beras yang ada benar-benar habis atau musim tanam yang mundurnya cukup lama.

Dia menambahkan, jika kondisi nantinya normal saja maka harus dipertanyakan untuk apa impor beras lagi. "Ya ngapain impir beras sampai Juni 2018? Itu jelas sudah clear. Bukan seperti kemarin Januari 2018 impor di awal tahun ini," ungkap Dwi.

Terlebih lagi, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyatakan beras impor yang disepakati 2017 dan baru masuk pada awal tahun ini masih mengendap di gudang. Buwas, sapaan akrab Budi, mengatakan jumlah beras nasional selama ini masih bisa memenuhi kebutuhan operasi pasar dan beras sejahtera (rastra) sehingga dirinya menolak jika adanya impor baru lagi pada 2018.

Selanjutnya, Buwas memperkirakan stok beras Bulog hingga akhir Desember 2018 mencapai tiga juta ton. "Ini setelah ada tambahan 400 ribu ton lagi (beras impor) harus datang karena sudah kontrak (2017). Dengan tabahan itu makanya masih tiga juta ton (stok beras hingga akhir 2018 dengan serapan dari musim panen hingga akhir 2018)," tutur Buwas di kantor pusat Perum Bulog, Rabu (19/9).

Di sisi lain, pada akhirnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan pemerintah tak rencana untuk menambah impor beras lagi tahun ini. Sementara Buwas sebelumnya merasa selain produksi nasional masih cukup, gudang Bulog juga tak lagi cukup menampung beras jika pemerintah berencana kembali impor beras tahun ini.

Darmin mengatakan, stok beras di gudang Bulog hingga Agustus 2018 sudah mencapai 2,2 juta ton. Stok beras tersebut, lanjut Darmin, sudah termasuk dengan beras impor sebanyak 1,4 juta ton.

Dengan demikian, kata Darmin, stok yang berasal dari pengadaan dalam negeri hanya 800 ribu ton. Meski begitu, Darmin menegaskan, pemerintah tidak berencana menambah impor beras hingga akhir tahun.

Hal tersebut dikarenakan stok beras Bulog saat ini sudah mencapai 2,4 juta ton. "Berarti sampai akhir tahun bisa sekitar tiga juta ton (stok beras Bulog). Makanya kami tidak tambah lagi (impor)," kata Darmin di kantor Kemenko Perekonomian, Rabu (19/9).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement