Kamis 20 Sep 2018 08:10 WIB

Harga Minyak Dunia Menguat

Melemahnya dolar AS dan turunnya stok minyak AS menjadi pemicu harga minyak menguat

Ilustrasi harga minyak mentah dunia.
Foto: EPA/Mark
Ilustrasi harga minyak mentah dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Harga minyak AS naik hampir dua persen pada akhir perdagangan Rabu (19/9) atau Kamis (20/9) pagi WIB. Kenaikan harga ini ditopang penurunan stok minyak mentah di Amerika Serikat dan melemahnya dolar AS.

Menurut laporan yang diterbitkan oleh Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Rabu (19/9), stok minyak mentah komersial di Amerika Serikat turun 2,1 juta barel dalam sepekan lalu yang berakhir 14 September menjadi 394,1 juta barel. Angka ini menjadi tingkat terendah sejak Februari 2015.

Persediaan bensin juga turun 1,7 juta barel dibandingkan perkiraan untuk penurunan 100 ribu barel. "Itu adalah laporan yang benar-benar bullish," kata John Kilduff, mitra di Again Capital Management di New York, seperti dikutip Reuters.

"Permintaan seperti musim panas dari para pengemudi terbukti tak henti-hentinya."

Konsumsi bensin biasanya naik di musim panas dan berkurang di musim gugur, tetapi permintaan tetap kuat di minggu terakhir, diperkirakan 9,5 juta barel per hari.

Selain itu, indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,11 persen di sesi sore pada Rabu (19/9). "Dukungan aktif dari perkembangan harga semacam itu atau tidak adanya tindakan penanggulangan yang disengaja (tidak ada tanggapan pasokan) terlihat tidak mungkin di lingkungan politik saat ini, dan Trump sekarang dikenal dengan kebijakan luar negeri agresif," kata sebuah laporan oleh JBC Energy yang dikeluarkan pada Rabu (19/9).

Para pelaku pasar baru-baru ini menunjukkan perhatian besar atas pasokan minyak mentah yang lebih sedikit dari Iran dan ekspansi produksi lebih lemah dari yang diperkirakan dari Arab Saudi.

Minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober meningkat 1,27 dolar AS atau 1,82 persen menjadi menetap di 71,12 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent untuk pengiriman November ditutup 0,37 dolar AS atau 0,47 persen lebih tinggi pada 79,40 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

sumber : Antara/Xinhua
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement