Rabu 19 Sep 2018 15:20 WIB

Ini Alasan Serapan Besar Operasi Pasar tak Maksimal

Kebutuhan beras masyarakat belum tinggi.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) dalam konferensi pers di Kantor Pusat Perum Bulog, Rabu (19/9) menegaskan tidak akan melakukan impor beras hingga Juni 2019 karena stok hingga akhir 2018 bisa sampai tiga juta ton setelah semua total impor beras masuk sebanyak 1,8 juta ton dari pesanan 2017.
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) dalam konferensi pers di Kantor Pusat Perum Bulog, Rabu (19/9) menegaskan tidak akan melakukan impor beras hingga Juni 2019 karena stok hingga akhir 2018 bisa sampai tiga juta ton setelah semua total impor beras masuk sebanyak 1,8 juta ton dari pesanan 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Bulog mengungpkan penyerapan beras dari operasi pasar yang selama ini sudah dilakukan belum maksimal. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengatakan fakta di lapangan, beras dari operasi pasar yang terserap tidak melebihi dari seribu ton per hari. 

Mengenai hal tersebut, Buwas memastikan akan memerikasa lebih lanjut mengapa penyerapan belum maksimal. "Kita evaluasi kenapa operasi pasar tidak terserap masif. Evaluasi di pasar, memang stok masih banyak," kata Buwas di Kantor Pusat Perum Bulog, Rabu (19/9).

Dia menjelaskan saat ini diperkirakan kebutuhan masyarakat akan beras masih sedikit. Dia mengakui Bulog sudah menawarkan pasokan beras, tapi pedagang belum mau karena stok masih banyak. 

Meskipun begitu, Buwas memastikan operasi pasar masih akan terus dilakukan agar harga beras medium terjaga. Hanya saja, Buwas memastikan di beberapa daerah harga beras medium masih cenderung stabil. 

"Di beberapa wilayah di bawah Rp 9.000, ada Rp 8.200 dan posisi stok di Pasar Induk Cipinang lebih dari 47 ribu ton, pasokan setiap hari lebih dari empat ribu ton," jelas Buwas. 

Dia menegaskan, Bulog tetap akan melakukan kegiatan operasi pasar sesuai permintaan atau arahan Presiden Joko Wdidodo. Buwas menuturkan operasi pasar akan dilakukan masif dengan memasok 15 ribu ton sehari ke seluruh Indonesia. 

Selain melakukan operasi pasar yang terus berjalan, Buwas memastikan Bulog juga akan turun ke pengecer. "Kita mau bangun jejaring langsung ke pengecer. Pemuda di wilayah untuk menjadi jejaring kita mendistribusikan beras operasi pasar agar harga beras stabil," ungkap Buwas. 

Operasi pasar sebelumnya sudah diputuskan dalam Rapat Koordinasi Terbatas bidang pangan yang menginstruksikan Bulog untuk melakukan intervensi pasar. Meski demikian, Bulog tetap akan mengimbangi cadangan beras nasional dengan melakukan penyerapan gabah petani. 

Penyerapan beras lokal dilakukan untuk memastikan bahwa cadangan beras nasional tetap cukup dan petani tidak terdampak atas operasi Pasar. Sejauh ini, Bulog telah menyerap 2,7 juta ton dari target sebesar 2,72 juta ton pada akhir 2018. 

Baca juga, Buwas tak Terima Persoalan Gudang Beras Hanya Urusan Bulog

Baca juga, Bulog: Tidak Perlu Impor Beras Hingga Akhir Tahun

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement