Rabu 19 Sep 2018 00:44 WIB

Data Beras Kementan Mesti Terus Jadi Acuan

Kementan berkompetensi mengenai data kecukupan beras secara nasional.

Pekerja memeriksa beras sejahtera (rastra) yang akan dibagikan kepada keluarga miskin. (ilustrasi)
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Pekerja memeriksa beras sejahtera (rastra) yang akan dibagikan kepada keluarga miskin. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dekan Fakultas Pertanian Universitas Nasional, Inkorena GS Sukartono, menilai Kementerian Pertanian merupakan lembaga pemerintah yang paling mengetahui dan berkompetensi mengenai data kecukupan beras secara nasional.

"Ya data pertanian sebagai sumber awal hasil produksi padi untuk setok beras amat penting. Sebab yang menanam atau memproduksi itu kan Kementerian Pertanian," ujar Sukartono, Selasa (18/8).

Menurut Sukartono, berdasarkan data yang dipakai dari sektor pertanian, maka bakal diketahui berapa banyak luasan tanam padi, jumlah hasil produksi padi setiap tahunnya. Data itu secara berkelanjutan harus menjadi tolak ukur.

Sukartono mengatakan, data pertanian menjadi penting sebab berbasis produksi atau capaian hasil. Produksi, ucap Sukartono, erat kaitannya dengan fakta di dalam negeri.

Sehingga Kementerian Pertanian sebagai lembaga pemerintah bertanggung jawab terhadap akurasi data produksi padi untuk perberasan. Berbeda dengan ketersediaan yang menurut Sukartono, berhubungan dengan kuota impor dari luar negeri.

"Sebagai lembaga atau kementerian yang bertanggung jawab ke situ (produksi padi), seharusnya yang kita pakai data dari Kementerian Pertanian," kata Sukartono.

Sukartono menuturkan, bila sektor pertanian menjadi rujukan awal informasi produksi padi untuk setok perberasan, maka pihak lain bisa menyesuaikan atau menyelaraskan datanya dengan itu.

Misalnya saja, Sukartono mencontohkan, impor beras tak bisa mengabaikan akurasi data yang telah ada di sektor pertanian. Dengan begitu akan menghindari terjadinya pembiasaan data tentang jumlah beras nasional.

Walaupun terpaksa harus dilakukan impor beras, menurut Sukartono, data dari sektor pertanian adalah kunci utamanya guna mengetahui berapa banyak yang dibutuhkan.

"Bukan data sektor pertanian yang diselaraskan, namun data-data lainnya menyesuaikan dengan pertanian. Menurut saya, data pertanian yang seharusnya dipakai, bukan justru diutak atik," ucap Sukartono.

Sebagai informasi, berdasarkan data Kementerian Pertanian per Agustus, jumlah cadangan beras nasional mencapai 166.418 ton. Kemudian, sebanyak 1.230 juta ton beras masih tersimpan di gudang penggilingan.

Sedangkan jumlah luas tanam padi dari data Kementerian Pertanian per Januari hingga Juni 2018 adalah 18.334.855 hektare.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement