Selasa 18 Sep 2018 13:59 WIB

BKPM Soroti Dua Sektor Ini untuk Tingkatkan Investasi

Realisasi investasi sepanjang semester pertama 2018 mencapai Rp 361,6 triliun.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
Kepala BKPM Thomas Lembong (kiri) bersama Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga (kanan) memberikan paparannya pada Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR di Komplek DPR, Jakarta, Rabu (18/7).
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Kepala BKPM Thomas Lembong (kiri) bersama Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga (kanan) memberikan paparannya pada Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR di Komplek DPR, Jakarta, Rabu (18/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mencermati dua sektor yang berpotensi meningkatkan investasi dan menjaga neraca perdagangan. Kepala Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong kedua sektor tersebut adalah pariwisata dan energi.

Thom melihat, sektor pariwisata bisa menjadi pegangan pemerintah untuk bisa meningkatkan devisa. "Memang, konsisten tiga tahun terakhir itu pariwisata. Jadi eonomi kita sangat terbantu, devisa kita terbantu karena pariwisata internasional. Ini momentum yang harus kita genjot," ujar Thom di Kantor Kemenko Maritim, Selasa (18/9).

Sedangkan untuk menjaga neraca dagang, kata Thomas salah satu yang bisa menjadi penguat adalah menekan impor BBM dengan penguatan penggunaan biodiesel. Substitusi energi ini bisa menjaga devisa dan neraca dagang dari defisit yang kian melebar.

"Kedua, neraca dagang khususnya impor BBM dan subsitutusi biodiesel yang merupakan produk lokal dan lebih murah saat ini juga langkah postifi. Ini harus ada perhatian di sektor energi dan bahan bakar," ujar Thom.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sepanjang semester pertama 2018 mencapai Rp 361,6 triliun.  Tahun ini target realisasi investasi dipatok sebesar Rp 765 triliun.

Thomas mengatakan sisa waktu hingga akhir 2018 akan dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk mencapai target serta mempersiapkan langkah-langkah menjaga realisasi investasi pada 2019. Untuk periode Januari-Juni 2018, dari total realisasi investasi sebesar Rp 361,6 triliun, realisasi investasi berdasarkan lokasi proyek tersebar di Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Berdasarkan sektor usaha, realisasi investasi tersebar di sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran; pertambangan; transportasi, gudang, dan telekomunikasi; listrik, gas, dan air; dan industri logam, mesin, dan elektronik. Sedangkan realisasi investasi PMA berdasarkan asal negara adalah Singapura, Jepang, Cina, Korea Selatan dan Hong Kong.

Berita terkait: Pemerintah Kejar Target Investasi dari Event Internasional

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement