Senin 17 Sep 2018 11:40 WIB

Kementan Kembangkan Pertanian Berbasis Korporasi di Karawang

Keberhasilan korporasi di Karawang diharapkan jadi pembelajaran kawasan lain

Red: EH Ismail
Acara bimbingan teknis (bimtek) budidaya padi kepada petani atau kelompok tani dari sebanyak 120 peserta di BB Padi Sukamandi
Acara bimbingan teknis (bimtek) budidaya padi kepada petani atau kelompok tani dari sebanyak 120 peserta di BB Padi Sukamandi

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Kementerian Pertanian (Kementan) terus membangun kelembagaan ekonomi yang kuat untuk petani. Melalui Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), Kementan melakukan demonstrasi farming (demfarm) korporasi petani di beberapa wilayah, diantaranya di Karawang, Jawa Barat.

Demfarm Korporasi di Karawang dilakukan karena daerah tersebut merepresentasikan  kawasan pengembangan padi dataran rendah. Sebagian besar usaha tani padi di Indonesia ada pada wilayah tersebut.

"Keberhasilan model pertanian korporasi di Karawang diharapkan menjadi tempat pembelajaran kawasan-kawasan lainnya di Indonesia dalam membangun pertanian modern berbasis korporasi,” kata Priatna Kepala BB Padi Priatna Sasmita usai membuka bimbingan teknis (bimtek) budidaya padi kepada petani atau kelompok tani dari sebanyak 120 peserta di BB Padi Sukamandi, Rabu (12/9).

Priatna optimistis, tahun ini BB Padi sebagai koordinator kegiatan pengembangan Demfarm Pertanian Modern Berbasis Korporasi di Kecamatan Jayakerta, Karawang bisa mengembangkannya dengan baik. BB Padi terus melakukan pengawalan dan pendampingan kepada 500 petani. Tidak hanya itu, Kementan juga mengkoordinir pembangunan infrastruktur berupa normalisasi saluran long storage untuk meningkatkan Indeks Pertanaman Padi, membangun  fasilitas pasca panen, dan membangun fasilitas alsintan padi.

"Kami juga berkoordinasi dengan Balai Penelitian Ternak dan Balai Penelitian Sayuran untuk mengintegrasikan budidaya padi dengan itik dan sayuran. Nah, untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan petani telah dilakukan sejumlah kegiatan seperti survey PRA, bimbingan teknologi, studi banding, dan pendampingan lainnya,” ujarnya.

BB Padi juga memfasilitasi penyediaan berbagai macam teknologi seperti varietas unggul baru Inpari 32 HDB, Inpari 33 dan Inpari 43 Agritan GSR sedang dilaksanakan di Demfarm Pertanian Modern Berbasis Korporasi seluas 400 hektare, yang pada 2019 akan di kembangkan di lahan seluas seribu hektare. Di harapkan dengan teknologi modern pada segmen hilir antara lain pengelolaan pasca panen akan dihasilkan beras premium, sehingga korporasi dapat menjebatani pemasaran.

Sebagai infomasi, korporasi petani merupakan upaya untuk menyelesaikan permasalahan pertanian di Indonesia terutama untuk usaha tani padi dimana petani rata-rata hanya memiliki lahan yang sempit sekitar 0,25 hektar. Dari segi ekonomi, hal tersebut tentunya tidak visible untuk diusahakan secara individual.

Kementerian Pertanian mendorong korporasi petani sebagai model kelembagaan kerja sama ekonomi kelompok petani dengan orientasi agribisnis melalui konsolidasi lahan menjadi satu hamparan, tetapi dengan menjamin kepemilikan lahan masing-masing petani. Dengan korporasi petani, pengelolaan sumber daya bisa lebih optimal karena dilakukan secara lebih terintegrasi, konsisten, dan berkelanjutan sehingga terbentuk usaha yang lebih efisien, efektif dan memiliki standar mutu tinggi mendorong pertumbuhan ekonomi di pesesaan.

"Lahan-lahan sempit yang dimiliki petani disatukan menjadi satu hamparan lahan pertanian yang lebih luas didukung dengan penggunaan mesin-mesin pertanian modern, mulai dari pengolahan tanah, tanam, panen, pengolahan hasil dan pemasaran," kata Priatna.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement