Jumat 14 Sep 2018 09:29 WIB

Koperasi Perikanan Diminta Jalin Kemitraan dengan Pemerintah

Kemitraan antar koperasi dinilai terutama menghadapi persaingan internasional

Sejumlah pekerja menata ikan tongkol hasil tangkapan nelayan ke dalam tempat pendingin di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Idi Rayeuk, Aceh Timur, Aceh, Senin (9/1).
Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Sejumlah pekerja menata ikan tongkol hasil tangkapan nelayan ke dalam tempat pendingin di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Idi Rayeuk, Aceh Timur, Aceh, Senin (9/1).

REPUBLIKA.CO.ID, TEGAL -- Kementerian Koperasi dan UKM berharap kepada para pelaku koperasi perikanan di daerah menjalin kemitraan dengan pemerintah atau pihak swasta. Khususnya dalam upaya menguatkan sistem bisnis (sentra usaha mikro) penyelenggaraan pelelangan ikan di tempat pelelangan ikan (TPI).

Harapan itu disampaikan Asisten Deputi Perikanan dan Peternakan, pada Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran, Kemenkop dan UKM, Devi Rimayanti di Tegal, Kamis (13/9). “Peran pemerintah bersama para pemangku kepentingan menjadi sangat penting dalam upaya penguatan sistem bisnis koperasi perikanan dalam penyelenggaraan pelelangan ikan di TPI oleh koperasi perikanan,” kata Devi dalam sambutannya.

Selain itu menurut Devi, kemitraan antar koperasi juga penting. Baik itu koperasi bidang produksi barang dan jasa dengan koperasi distribusi, maupun lembaga keuangan koperasi. Kemitraan dimaksud upaya untuk menggalang kekuatan bersama dalam menghadapi persaingan. 

“Kerjasama sektoral ini tidak hanya bersifat lokal, tetapi hendaknya berkembang secara nasional dan internasional sebagaimana tercantum dalam salah satu prinsip koperasi,” tandasnya.

Devi mengatakan tantangan ke depan koperasi perikanan untuk mampu bersaing di era perdagangan bebas, baik di pasar domestik maupun di pasar ekspor, sangat ditentukan oleh dua kondisi utama. Yakni lingkungan internal dan eksternal koperasi. 

Lingkungan internal misalnya, koperasi harus diperbaiki, yang mencakup aspek kualitas SDM, terutama kewirausahaan (entrepreneurship). Selain itu koperasi juga harus menguasai teknologi dan informasi, struktur organisasi, sistem manajemen, kultur/budaya bisnis, kekuatan modal dan jaringan bisnis dengan pihak luar.

Sedangkan lingkungan eksternal, koperasi harus juga kondusif, yang terkait dengan kebijakan pemerintah dan aspek hukum. Kemudian juga kondisi persaingan pasar, kondisi ekonomi-sosial-kemasyarakatan, kondisi infrastruktur, tingkat pendidikan masyarakat, dan perubahan ekonomi global. 

“Secara nasional, pilihan strategi dan kebijakan untuk memberdayakan Koperasi dalam memasuki era pasar global menjadi  sangat penting bagi terjaminnya kelangsungan hidup dan perkembangan koperasi perikanan,” ujar Devi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement