REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- PT Garuda Indonesia Tbk memiliki direktur utama yang baru. I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra yang akrab dipanggil Ari Ashkara ditunjuk sebagai direktur utama menggantikan Pahala Nugraha Mansury yang menjabat sejak April 2017.

Penggantian direktur utama ini diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar di kantor Garuda, kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (12/9).

Ari Askhara sebelumnya juga pernah berada di jajaran direksi Garuda, yakni sebagai Chief Financial Officer & Risk Director Garuda pada saat era Direktur Utama Arif Wibowo.  "Kita harus memberikan Garuda yang terbaik, yang memang saat ini lagi susah karena rupiah terdepresiasi dan harga minyak yang cenderung meningkat," ujar Ari.

Tercatat sejak 2013 hingga 2018, Ari telah menduduki empat jabatan direksi di perusahaan berbeda. Pada 2013, dia menjabat sebagai Head of Natural Resources ANZ, lalu kemudian beralih sebagai Chief Financial & Risk Garuda.

Selain itu, Ari juga pernah menjabat sebagai Director of Human Capital and Development PT Wijaya Karya Tbk. Terakhir, dia menjabat sebagai Direktur Utama PT Pelindo III.

Baca juga, Di Balik Sukses Garuda Raih the Worlds Cabin Crew.

Dalam RUPSLB ini juga memberhentikan  dengan hormat Jusman Sfafi'i Djamal sebagai Komisaris Utama, dan menunjuk Agus Santoso sebagai Komisaris Utama yang baru. Adapun Garuda Indonesia juga merombak sejumlah jajaran direksi.

Jajaran direksi yang baru tersebut antata lain, Direktur Niaga Pikri Ilham Kurniansyah, Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Muhammad Iqbal, serta Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Fuad Rizal.

Selain itu, Direktur Human Capital Heri Akhyar, Direktur Operasi Bambang Adisurya Angkasa, Direktur Teknik I Wayan Susena, dan Direktur Layanan Nicodemua Panarung Lampe. Jajaran direksi baru ini merupakan campuran dari internal maupun eksternal.

Ikuti Whatsapp Channel Republika