Rabu 12 Sep 2018 02:41 WIB

Tol Layang Cikampek Rampung 50 Persen

Tol ditargetkan beroperasi pada 2019.

Kendaraan melintas di samping salah satu lokasi pengerjaan pembangunan infrastruktur di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek, di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (19/12). PT Jasa Marga akan menghentikan sementara pembangunan konstruksi Light Rail Transit (LRT) dan Tol layang Jakarta-Cikampek II elevated, sepanjang tol Jakarta-Cikampek mulai 22 Desember 2017 hingga 2 Januari 2018 guna mengurai kepadatan kendaraan pada arus mudik Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2018.
Foto: Risky Andrianto/Antara
Kendaraan melintas di samping salah satu lokasi pengerjaan pembangunan infrastruktur di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek, di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (19/12). PT Jasa Marga akan menghentikan sementara pembangunan konstruksi Light Rail Transit (LRT) dan Tol layang Jakarta-Cikampek II elevated, sepanjang tol Jakarta-Cikampek mulai 22 Desember 2017 hingga 2 Januari 2018 guna mengurai kepadatan kendaraan pada arus mudik Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat pengerjaan konstruksi Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) hampir mendekati 50 persen hingga September 2018.

"Jika tak ada halangan berarti, jalan tol ini dapat beroperasi pada tahun depan (2019)," kata Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani saat bersama jajaran direksi perusahaan tersebut mengadakan kunjungan kerja ke Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated), Senin (10/9) malam hingga Selasa dini hari.

Kunjungan kerja ini dimaksudkan untuk memantau langsung perkembangan pembangunan proyek jalan tol sepanjang 36,40 kilometer tersebut.  Kunjungan kerja tersebut diikuti oleh antara lain Direktur Operasi II Jasa Marga Subakti Syukur dan Direktur Pengembangan Jasa Marga Adrian Priohutomo. 

PT JJC selaku anak usaha Jasa Marga, adalah pengelola Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated). Pada kesempatan ini, rombongan berkesempatan memantau tiga pekerjaan teknis berbeda, yaitu pemutaran sosro bahu di KM 20+700, pemasangan erection steel box girder di KM 23+200, dan KM 32+050 untuk pemasangan pier head segmental.

Sehari-harinya, ketiga pekerjaan teknis tersebut dilakukan pada waktu window time yakni pukul 23.00-05.00 WIB. "Kami berharap, saat arus mudik Lebaran 2019, jalan tol ini sudah bisa beroperasi fungsional dengan tahapan mencapai 85-90 persen," ujar Desi.

Ia menambahkan, pengerjaan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) yang dilakukan bersamaan dengan pengerjaan proyek-proyek lainnya, seperti Light Rail Transit (LRT) dan Jalan Tol Cibitung-Cilincing, memang kurang ideal. "Tapi, memang ini harus kami lakukan karena kalau tidak dilakukan, kemacetan Jakarta-Cikampek akan lebih parah lagi," katanya.

Perseroan memohon maaf kepada pengguna jalan untuk bersabar sampai pertengahan tahun depan sehingga proyek ini benar-benar beroperasi. Hal ini diharapkan bisa membagi kepadatan ruas Jakarta-Cikampek yang telah beroperasi.

Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) yang berada di atas Jalan Tol Jakarta-Cikampek eksisting terbentang dari Cikunir sampai Karawang Barat dengan total panjang 36,4 km. Jalan tol ini terdiri atas dua area, yaitu area Cikunir-Cikarang Utama dan Cikarang Utama-Karawang Barat.

Nantinya, jalan tol ini berfungsi untuk mengurangi kepadatan panjang yang berada di sepanjang Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek merupakan jalur alternatif bagi pengguna jalan tol yang akan menuju ke Cikampek maupun Bandung. Jalan tol ini juga dapat menunjang distribusi arus barang dan jasa, baik yang menuju maupun keluar Jakarta dari Jawa Barat dan berlanjut dari atau ke Jawa Tengah hingga Jawa Timur.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement