Selasa 11 Sep 2018 13:10 WIB

Tahun Ini, PGN akan Sinergikan Tiga Titik Pipa Gas Pertagas

Integrasi pipa ini merupakan salah satu agenda besar subholding migas.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Jaringan Pipa Gas, Pertagas (Pertamina Gas)
Foto: ROL/Agung Sasongko
Jaringan Pipa Gas, Pertagas (Pertamina Gas)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Infrastruktur dan Teknologi PT Perusahaan Gas Negara (PGN), Dilo Seno Widagdo, menjelaskan salah satu program jangka pendek yang akan dilakukan oleh PGN pasca-akuisisi adalah melakukan integrasi pipa gas yang dimiliki oleh Pertamina Gas (Pertagas) dan PGN. Integrasi pipa gas pada tahun 2018 ini rencananya akan mengakomodir tiga titik.

Dilo menjelaskan, integrasi pipa ini merupakan salah satu agenda besar subholding migas. Dilo menjelaskan integrasi pipa bisa meningkatkan efektifitas dan meningkatkan efisiensi.

"Titik poinnya akan kami buatkan tight in baik pipa Pertagas dan PGN bisa interkoneksi. Di 2018, ada tiga poin yang kita interkoneksi. Lalu, kita juga akan melakukan integrasi kita lakukan kelola gas nasional, baik sitem informasi dan penyakran nominasi. Tahun ini kita jalan," ujar Dilo, Selasa (10/9).

Dilo mencontohkan integrasi yang sudah berjalan saat ini adalah pipanisasi di Sumatera Utara. Dilo mengatakan pipa gas yang ada di Duri dan Dumai merupakan salah satu bentuk integrasi pipa antara Pertagas dan PGN. Dilo menjelaskan, dengan adanya integrasi tersebut, maka paling tidak kata Dilo pasokan gas untuk kebutuhan masyarakat lebih terjamin.

Dari sisi Perusahaan, kata Dilo, dengan adanya integrasi ini maka tidak ada lagi tumpang tindih pekerjaan. Hal ini kemudian membuat tingkat efektifitas kerja dan efisiensi ongkos produksi semakin lebih kecil.

"Efektifitas operasi dan efisiensi bisnis, kalau di sumut sebenernya salah satu contoh integrasi. Hari ini sih, bentuk bentuk ini sudah terjadi, tinggal gimana tingkatkan efisiensi. Integrasi infra dan dari sisi lainnya," ujar Dilo.

Integrasi kedua perusahaan penyalur gas ini, maka akan ada penambahan panjang jaringan pipa mencapai 9.677 kilometer (km), yang mencakup 14 provinsi dan 55 kabupaten atau kota. Selain melakukan integrasi pipa, ke depannya  integrasi dua perusahaan gas pelat merah ini, maka akan ada dua fasilitas Floating Storage and Regasification Unit (FSRU), yakni FSRU Lampung, dan FSRU Cilacap yang merupakan rencana pengembangan ke depannya.

Di satu sisi, untuk bisa melakukan pengembangan ini, PGN memang perlu melakukan penambahan modal. Direktur Keuangan PGN, Said Reza Pahlevi, menjelaskan pada tahun depan PGN berencana meningkatkan anggaran belanja modal atau Capital Expenditure (Capex).

"Kalau integrasi bisnis dengan Pertagas pasti belanja modalnya bertambahm" ujar Reza.

Meski begitu, Reza masih belum bisa menjelaskan secara rinci berapa rencana penambahan Capex PGN kedepan. Reza menjelaskan, hal tersebut baru akan diekspose oleh PGN pasca proses transaksi akuisisi Pertagas tahap pertama selesai pada 29 September ini.

"Jika ada perubahan nanti akan kami konsultasikan ke rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) mereka, tetapi itu nanti terjadi setelah kita closing 29 September ini," ujar Reza.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement