Rabu 05 Sep 2018 14:19 WIB

Menperin: Geliat Sektor Manufaktur Sedang Tinggi

Ekspor Toyota sudah mencapai ke lebih dari 80 negara.

Rep: Adinda Pryanka / Red: Friska Yolanda
Presiden Joko Widodo didampingi Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono meninjau mobil bermerek toyota yang akan di ekspor.
Foto: Republika/Prayogi
Presiden Joko Widodo didampingi Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono meninjau mobil bermerek toyota yang akan di ekspor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menilai, geliat sektor manufaktur tengah tinggi. Sebab, berkaca dari indeks manajer pembelian (purchasing manager index/ PMI) Indonesia, tercatat ada peningkatan dari 50,5 pada Juli 2018 menjadi 51,9 di bulan Agustus. 

PMI tersebut dirilis oleh Nikkei dan Markit setelah melakukan survei sejumlah manajer pembelian di beberapa perusahaan pengolahan Indonesia. Nilai PMI di atas 50 menandakan manufaktur tengah ekspansif.

"Ini menunjukkan kondisi operasional di seluruh sektor manufaktur Indonesia menguat. Terkuat sejak Juli 2014," ujar Airlangga dalam Seremoni 30 Tahun Ekspor Toyota Indonesia Tembus Satu Juta Unit di Indonesia Kendaraan Terminal, Tanjung Priuk, Jakarta, Rabu (5/9).

Airlangga menyebutkan, salah satu kontributor yang signifikan dalam manufaktur adalah PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Berawal dari pengapalan perdana pada 1987, ekspor roda empat completely build unit (CBU) atau kendaraan utuh dari perusahaan ini telah mencapai 1,4 juta.

Baca juga, Jokowi Harapkan Ada Investasi Mobil Listrik di Indonesia

Pada 2017, total volume ekspor kendaraan utuh Toyota mencatatkan rekor 199ribu unit. Sementara itu, tahun ini, Airlangga menjelaskan, Toyota akan menembus jumlah ekspor hingga 200ribu unit untuk pertama kalinya. "Total nilai ekspornya mencapai 3 miliar dolar AS," ucapnya.

Pada Rabu (5/9), Toyota akan kembali ekspor 1.879 kendaraan utuh yang dikirim ke sejumlah negara. Termasuk di antaranya, Bahrain, Bangladesh, Laos, Myanmar dan Thailand. Secara keseluruhan, ekspor Toyota sudah mencapai ke lebih dari 80 negara. Di antaranya di Eropa, Australia, Amerika Latin, Karibia dan Timur Tengah.

Presiden Director PT TMMIN Warih Andang Tjahjono menuturkan, selain kendaraan utuh, Toyota juga mengekspor kendaraan terurai, mesin utuh tipe TR dan NR, komponen kendaraan hingga alat bantu produksi berupa jig (alat bantu proses pengelasan).

Dalam ekspornya, PT TMMIN mengirimkan sembilan merek Toyota, yakni Fortuner, Kijang Innova, Vios, Yaris, Sienta, Avanza, Rush, Agya dan Townace/Townlite. Warih menyebutkan, SUV Fortuner menjadi kontributor volume ekspor terbesar.

"Sejak pengapalan perdana pada 2006, Fortuner sudah diekspor hingga 410ribu unit atau 30 persen dari total volume kumulatif ekspor CBU bermerek Toyota," ujar Warih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement