Selasa 04 Sep 2018 14:05 WIB

Operasi Pasar Belum Diperlukan

Harga beras dinilai masih relatif stabil.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Friska Yolanda
Stock Beras Jakarta. Pekerja mengemas beras di Gudang PT Food Station Tjipinang Jaya, Jakarta, Rabu (16/5).
Foto: Republika/ Wihdan
Stock Beras Jakarta. Pekerja mengemas beras di Gudang PT Food Station Tjipinang Jaya, Jakarta, Rabu (16/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Bulog menggelontorkan 15 ribu ton beras medium secara nasional guna stabilisasi harga. Namun, intervensi Perum Bulog tersebut dinilai belum diperlukan.

"Saat ini masih belum diperlukan OP (opeasi pasar) karena harga masih relatif stabil," kata Direktur PT Food Station Tjipinang Arief Prasetyo, Selasa (4/9).

Saat ini diakui Arief terjadi kenaikan harga beras medium sekitar empat persen. Menurutnya, angka tersebut masih relatif stabil. Apalagi pasokan beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) masih cukup baik.

Stok beras di PIBC masih berada di atas 40 ribu ton, sekitar 43 ribu hingga 44 ribu ton. Sementara batas aman stok di PIBC adalah 20 ribu hingga 25 ribu ton.

"Nah sekarang stok masih baik walaupun harga sudah naik empat persen," ujar dia.

Baca juga, Kemarau, Serapan Gabah Petani Menurun

Kendati demikian, intervensi pasar oleh Bulog tetap disambut baik. Sebab, intervensi ini merupakan instruksi presiden yang dijalankan secara preventif.  

Guna mendukung stabilisasi harga beras di DKI Jakarta, PT Food Station terus mendatangkan pasokan beras dari berbagai wilayah. Pekan depan, pihaknya akan mengambil 5.000 ton beras dari gudang Bulog Divre Sulawesi Selatan.

Selain untuk stabilisasi harga, penyerapan dari luar daerah juga dilakukan lantaran harga gabah di Pulau Jawa yang tigggi. "Sudah Rp 5.500 per kg, nah kalau Rp 5.000 sampai Rp 5.500 harganya kan itu harga beras dua kali lipat," kata dia.

BUMD ini mengambil beras Bulog karena kualitasnya yang baik. Hal itu juga dilakukan ketika wilayah Jawa mengalami kekeringan. 

"Kita beli nanti kontainer masuk minggu depan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement