Selasa 04 Sep 2018 10:42 WIB

Pembebasan Tol Manado Bitung Segmen I Capai 98 Persen

Pembangunan jalan tol Manado-Bitung menggunakan dana Rp 3 triliun.

Kendaraan melintasi lokasi pembangunan jalan tol Manado-Bitung di Manado, Sulawesi Utara, Rabu (2/3).
Foto: Antara/Adwit B Pramono
Kendaraan melintasi lokasi pembangunan jalan tol Manado-Bitung di Manado, Sulawesi Utara, Rabu (2/3).

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Pembebasan lahan tol Manado-Bitung segmen satu sepanjang 14 kilometer mencapai 98 persen. Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XV Sulawesi Utara dan Gorontalo Triono Junoasmono berharap pembebasan lahan bisa tuntas dalam waktu dekat ini.

"Sementara pembebasan lahan di segmen dua sepanjang 25 kilometer dikerjakan oleh PT Jasamarga Manado Bitung," kata Junoasmono, Selasa (4/9).

Menurut dia, pembebasan lahan yang belum tuntas berdampak pada pembangunan kontruksi karena akan meleset dari jadwal penyelesaian. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mempercepat proses pembebasan lahan yaitu dengan konsinyasi (menitipkan ke pengadilan biaya ganti rugi lahan) atas 14 bidang tanah yang belum tuntas.

Junoasmono menjelaskan pembangunan tol Manado-Bitung sepanjang 39,9 kilometer akan meningkatkan akses dan kapasitas jaringan jalan untuk memudahkan pergerakan lalu lintas Kawasan Ekonomi Khusus dan mendukung pelabuhan internasional Bitung. Selain itu, bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan membangun jalan untuk pembangunan wilayah.

"Jalan tol ini akan menjadi alternatif meningkatkan keamanan dan kenyaman bagi pengguna jalan, meringankan beban anggaran pemerintah melalui partisipasi pengguna jalan, sementara dari sisi pengguna jalan tol mendapatkan keuntungan karena menghemat biaya operasi kendaraan dan waktu perjalanan dibandingkan ketika menggunakan nontol," ujarnya.

Pembangunan jalan tol Manado-Bitung segmen satu sepanjang 14 kilometer menggunakan pinjaman luar negeri Cina serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang nilainya hampir mencapai Rp 3 triliun.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement