Selasa 04 Sep 2018 10:30 WIB

Bulog Intervensi Pasar 15 Ribu Ton per Hari

Sejak Januari, sudah 338.502 ton Cadangan Beras Pemerintah (CBP) disalurkan.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Friska Yolanda
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso melepas produk Bulog dalam kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisaai Harga (KPSH) ke 15 titik di Jakarta, Selasa (4/9).
Foto: Republika/Melisa Riska Putri
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso melepas produk Bulog dalam kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisaai Harga (KPSH) ke 15 titik di Jakarta, Selasa (4/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Bulog melakukan intervensi pasar secara masif dalam bentuk kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisaai Harga (KPSH). Per harinya, sekitar 10 ribu hingga 15 ribu ton digelontorkan secara nasional.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, beras medium yang digunakan dikirim langsung ke banyak titik. "Di seluruh pasar yang ada termasuk perumahan. Jadi sebanyak mungkin. Tidak kita batasi," katanya saat ditemui di Gudang Bulog Divre DKI Jakarta dan Banten, Jakarta Utara, Selasa (4/9).

Intervensi pasar yang dilaksanakan serentak oleh Bulog Divisi Regional seluruh Indonesia ini bertujuan untuk menjaga ketahanan pangan nasional dengan tetap memperhatikan ketersediaan pasokan dan stabilitas harga pangan khususnya beras. Harga beras medium di pasaran saat ini diakui Buwas, sapaan akrab Budi Waseso merangkak naik.

Ia menjelaskan, Bulog akan melakukan KPSH serentak di seluruh Indonesia, dengan beberapa langkah, yaitu Operasi Pasar Cadangan Beras Pemerintah (OP-CBP), percepatan Penyaluran Bansos Rastra, dan penjualan komoditi komersial Bulog.

"Dengan ini, pangan pokok khususnya beras tetap tersedia dalam jumlah dan kualitas yang baik," ujar dia.

Dalam pelaksanaan Kegiatan KPSH ini, perusahaan pelat merah tersebut melibatkan banyak pihak dengan menggunakan jaringan distribusi antara lain Rumah Pangan Kita (RPK), Toko Pangan Kita, Mitra Bulog, BUMN Pangan, dan penjualan ritel secara door to door oleh Satgas Bulog. Ada 205 pasar tradisional di 82 kota yang menjadi prioritas.

Sesuai dengan keputusan Rakortas tanggal 27 Agustus 2018 dan Surat Kemendag tanggal 31 Agustus 2018, sehubungan dengan perkembangan harga beras yang mengalami kenaikan 0,11 persen dari pekan ketiga ke pekan keempat Agustus 2018, pemerintah menugaskan Perum Bulog untuk melakukan intervensi pasar secara masif melalul kegiatan OP-CBP, dan melakukan percepatan penyaluran Bansos Rastra tiga bulan alokasi yang penyerahannya dilakukan sekaligus pada September 2018 dan alokasi Desember 2018-Februari 2019 dilakukan pada Desember 2018.

"Kami terus pantau perkembangan harga pangan pokok khususnya beras dari hari ke hari supaya intervensi pasar dapat segera kami lakukan dengan menggelontorkan stok CBP dan komoditi komersial yang kami miliki," tegas Budi.

Bulog telah menggelontorkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sejak Januari 2018 sampai saat ini sebanyak 338.502 ton. Ketentuan harga jual beras medium ini di gudang Rp 8.100 per kg untuk wilayah I (Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, Sulawesi), Rp 8.600 per kg untuk wilayah II (Sumatera kecuali Lampung dan sumsel, NTT, Kalimantan). Sebesar Rp 8.900 per kg untuk wilayah III (Maluku, Papua) yang dilaksanakan sampai dengan batas waktu yang tidak ditentukan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement