REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pelaku e-Commerce Indonesia terus mendorong peningkatan kualitas dan kuantias penjual Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) melalui edukasi. Salah satu di antaranya adalah Lazada dengan program Lazada University, yakni fasilitas edukasi interaktif yang dihadirkan untuk para pengusaha UMKM. Persyaratannya, mereka sudah menjadi seller dan membuka toko virtual di Lazada.
Chief Marketing Officer Lazada Indonesia Achmad Alkatiri menjelaskan, laiknya kampus, Lazada University memiliki jenjang. Dimulai dari pelaku usaha yang baru mulai berjualan sampai tingkat advance. "Tertinggi, mereka bisa menjadi trainer atau guru untuk seller lain di Indonesia," ujarnya ketika ditemui di Plaza Senayan, Jakarta, Senin (3/9).
Achmad menambahkan, penjual dapat mendaftar Lazada University melalui menu yang telah tersedia di dashboard website mereka. Pihak Lazada juga rutin mengirim email guna memastikan informasi terkait program ini dapat tersebar merata. Terakhir, pada pelaksanaan di bulan Maret di Surabaya, Lazada University diikuti 350 peserta.
Untuk mentornya, Lazada University menghadirkan pihak internal Lazada dan teman seller yang sudah super sukses. Misalnya, penjual yang telah menerima pesanan 5 ribu sampai 6 ribu per harinya. "Kami ajarkan public speaking dan skill mentorship, lalu kami ajak mereka menjadi pengajar," ucap Achmad.
Program Lazada University ditargetkan kembali berlangsung pada Oktober yang direncakan mengundang salah seorang ahli dari situs belanja online terbesar di Cina, Taobao. Tidak hanya mengajarkan tentang jualan online, peserta juga diajak untuk memanfaatkan berbagai fitur seperti voucher diskon.
Lazada University sendiri berangkat dari program Lazada Club yang sudah berkembang di lebih dari 22 kota di Indonesia. Program ini memberikan edukasi ke UMKM, mengajarkan bagaimana mereka berjualan online secara lebih efektif dan efisien. "Melalui upaya ini, diharapkan jumlah local seller dapat terus bertambah," kata Achmad.
Sebelumnya, CEO Grup Alibaba Jack Ma mengatakan, UMKM di Indonesia dapat berkembang lebih besar dengan memanfaatkan kemajuan internet. Hal itu menjadi bagian dalam pembahasan Ma dengan sejumlah menteri kabinet kerja di Jakarta pada Ahad (2/9).
"Kami mendiskusikan pembangunan talenta untuk e-commerce dan internet di Indonesia agar kita dapat mendorong lebih banyak UMKM, wirausahawan, dan anak muda untuk mengambil kesempatan," kata Ma.