Jumat 31 Aug 2018 13:22 WIB

Kemarau tak Pengaruhi Produksi Pangan

Meski kemarau, masih ada beberapa daerah yang melakukan panen raya.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Dwi Murdaningsih
Panen raya di sentra bawang di Jawa Timur, yaitu Kecamatan Ngantang, Malang, Jawa Timur
Panen raya di sentra bawang di Jawa Timur, yaitu Kecamatan Ngantang, Malang, Jawa Timur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemarau yang terjadi saat ini tidak berpengaruh signifikan terhadap kondisi pertanian tanah air. Bahkan, panen raya terjadi di beberapa sentra seperti Jawa Barat.

"Walaupun kemarau tapi pas di akhir penanaman, jadi pengaruhnya nggak begitu nyata," kata Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Thohir kepada Republika.co.id, Kamis (30/8).

Kerusakan saluran air yang 52 persen atau sekitar 3 juta hektare sedang diperbaiki. Saluran air paling banyak yang diperbaiki berada di Jawa. Selain melakukan perbaikan saluran air, keberadaan embung di Jawa dan luar Jawa juga mampu membantu pertanian di tanah air.

Diakui Winarno, dengan adanya embung mampu membuat petani yang biasanya melakukan satu kali penanaman menjadi dua kali penanaman. Apalagi, ia melanjutkan, dengan adanya lebih dari 40 bendungan membuat pasokan air untuk lahan pertanian semakin membaik.

"Sekarang dengan panas begini, masih belum terasa. Kekeringan itu dampaknya untuk minum manusia karena perlu air bersih," kata dia.

Sebelumnya Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan menyabut dampak kekeringan cukup kecil jika dibandingkan dengan luas tanam padi yang ada.

Berdasarkan data Ditjen Tanaman Pangan, luas tanam tahun 2018 periode Januari-Agustus seluas 10.079.475 hektare. Namun yang terdampak yaitu 1,34 persen atau 135.226 hektare.

"Itu sudah termasuk yang terkena puso atau gagal panen yang hanya 0,26 ersen atau 26.438 hektare dari total luas tanam," ujar Direktur Jenderal Tanaman Pangan  Sumarjo Gatot Irianto.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement