Jumat 31 Aug 2018 11:11 WIB

14 Pembangkit EBT akan Dibangun Mulai 2019

14 pembangkit EBT ini akan menambah pasokan listrik nasional sebesar 1.058,1 MW

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Energi Terbarukan
Foto: energy.gov
Energi Terbarukan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan, Kementerian ESDM, Rida Mulyana menjelaskan sepanjang tahun 2018 ini setidaknya ada 14 pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) yang siap dibangun pada 2019. Saat ini 14 proyek pembangkit EBT ini sedang dalam tahap menyelesaikan proses administrasi kontrak jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA).

Rida menjelaskan dari 14 PPA tersebut, setidaknya sampai Juli ini sudah ada 5 PPA yang siap ditandatangani. Rida mengatakan komposisi bauran energinya pun beragam.

Menurutnya, dari 5 dokumen PPA yang akan di tandatangan tersebut merupakan kesepakatan beberapa pembangunan jenis pembangkit."Ada PLTA, Bioenergi, PLTS, banyak ada beberapa," ujar Rida, Kamis (30/8).

Rida mengatakan, dari 5 PPA tersebut total kapasitas pembangkitnya sekitar 300 megawatt (MW). Sebanyak 14 proyek yang dikejar PPA-nya terdiri dari beberapa jenis pembangkit, yakni lima Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTM),  delapan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan satu PEmbangkit Listrik Tenaga Solar (PLTS).

14 pembangkit EBT tersebut, lanjut Rida, akan menambah pasokan listrik nasional sebesar 1.058,1 MW yang tersebar di Jawa Timur, Sulawesi Tenggara, Aceh, Sumatra Utara dan Jambi. Ia juga memastikan PPA akan disepakati ketika harga jual beli listrik juga disepakati.

Untuk pembangkit EBT jenis mikro hidro, air dan PLTS, ungkapnya, tidak boleh melebihi BPP setempat. “Harga sudah, tinggal persyaratan aja,” kata Rida.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement