REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengklaim saat ini posisi bauran energi di Indonesia sudah semakin membaik. Meskipun perlu ekstra kerja untuk bisa mencapai target bauran energi sebesar 25 persen di 2025 mendatang, Jonan menilai saat ini Indonesia sudah mengantongi bauran energi sebesar 12,7 persen di 2018.
Tak hanya itu, saat ini Indonesia juga sudah mempu mengurangi tingkat emisi karbon. Pada tahun lalu, tingkat emisi karbon mencapai 36 juta ton. Hingga akhir tahun ini, penurunan tingkat emisi karbon di Indonesia bisa mencapai 40 juta ton CO2.
"Sampai hari ini, di sektor ketenagalistrikan, EBT itu sudah mencapai 12,7 persen. Paling tidak, butuh 10 persen lagi sampai 2025.
Target nasional, penurunan emisi gas rumah kaca, sampai akhir tahun bisa sampai 60 juta ton. Ini merupakan komitmen kami bersama untuk mengurangi efek rumah kaca," ujar Jonan di Balai Kartini, Rabu (29/8).
Jonan menjelaskan capaian bauran energi ini bisa terus ditingkatkan hingga akhir tahun. Apalagi dengan perintah Presiden soal penggunaan B20 di segala sektor bisa mendongkrak bauran energi secara nasional.
Jonan menjelaskan, di sektor BBM saja, saat ini tingkat bauran energinya masih sekitar 10 persen. Dengan penggunaan FAME (Fatty Acid Methyl Esters/bahan baku biodiesel) dalam Solar sebesar 20 persen, maka capaian bauran energi di sektor BBM bisa mencapai 15 persen.
"Konsumsinya kan total 27 juta kiloliter, kalau dicampur B20, seluruhnya kan sudah 20 persen pakai renewable," ujar Jonan.