Rabu 29 Aug 2018 20:17 WIB

BRI Pilih Cari Pendapatan Lain Dibanding Naikkan Bunga

Kenaikan suku bunga acuan BI dinilai tak signifikan untuk menaikkan bunga kredit.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nur Aini
Nasabah melakukan transaksi menggunakan mesin ATM di Bank BRI
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Nasabah melakukan transaksi menggunakan mesin ATM di Bank BRI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mengaku sampai saat ini belum menaikkan suku bunga kreditnya. Perusahaan masih mengkaji dampak kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).

"Kenaikan suku bunga acuan BI dampaknya belum terlalu signifikan untuk kita naikkan bunga kredit," ujar Direktur Hubungan Kelembagaan BRI Sis Apik Wijayanto kepada wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), di Jakarta, Rabu, (29/8). Ia menambahkan, perusahaan justru fokus menggenjot pendapatan nonbunga atau Fee Based Income (FBI).

Tahun lalu, kata dia, FBI BRI sekitar sembilan persen dari total pendapatan. Oleh karena itu, tahun ini diharapkan bisa mencapai dua angka atau double digit.

"Jadi bisa mengcover pendapatan bungalah. Kira-kira begitu," kata Sis.

Sementara itu, kata dia, BRI telah menaikkan suku bunga deposito sebesar 25 basis poin (bps) pada Juli lalu. "Deposito saat ini bunganya ada yang naik dan ada yang masih berjalan juga ada karena kan ada jangka waktu tiga bulan, enam bulan, serta 12 bulan, enam bulan masih terbawa terus," kata Sis.

Menurutnya, dampak dari kenaikan suku bunga deposito itu pun belum terlalu signifikan. Perseroan masih akan memilah-milah langkah terbaik apa yang harus dilakukan.

Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo menambahkan, perusahaan telah menghitung dampak kenaikan suku bunga acuan BI. "Bila suku bunga acuan BI naik hingga 100 bps, maka NIM (Net Interest Margin) kita turun 11 bps," katanya.

Hanya saja, kata dia, karena pertumbuhan kredit terus tumbuh berkat fokus penyaluran ke segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), maka kenaikan suku bunga kredit bisa ditahan. "Hal itu membuat peningkatan suku bunga (kredit) bisa kita redam," ujar Haru.

Baca: Bank Mandiri Naikkan Bunga Kredit

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement