Selasa 28 Aug 2018 07:05 WIB

BUM-Des Center Gerakkan Ekonomi Perdesaan

BUM-Des Center sudah menerapkan sistem online.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Friska Yolanda
Peresmian BUMdes Center Traktakan Jaya Makmur, Kabupaten Bondowoso, Jatim, Senin (27/8).
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Peresmian BUMdes Center Traktakan Jaya Makmur, Kabupaten Bondowoso, Jatim, Senin (27/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BONDOWOSO -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meresmikan Pusat Badan Usaha Milik Desa (BUMN-Des Center) Traktakan Jaya Makmur, Kabupaten Bondowoso, Senin (27/8). Kehadiran BUM-Des diharapkan dapat mendorong kegiatan perdesaan.

"Ini adalah satu ekosistem besar cara kita mendorong kegiatan pedesaan," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso di BUM-Des Center Traktakan Jaya Makmur.

Keberadaan BUM-Des Center seperti 'nadi kehidupan' masyarakat desa. Banyak hal yang dapat dilakukan warga desa tanpa pergi jauh dan mudah. Masyarakat bisa meminta kredit dan menabung, bahkan memohon dana bantuan sosial (bansos).

"Mau jualan lele dan beras. Beli beras juga bisa," jelas Wimboh.

Seperti diketahui, kata Wimboh, BUM-Des Center Traktakan Jaya Makmur sudah menerapkan sistem dalam jaringan (daring). Menurut dia, teknologi ini jelas mempermudah jalannya bisnis di wadah tersebut. Kemajuan luar biasa ini mampu membantu mencapai target memajukan perekonomian desa.

"Misal, kita pesan kopi Ijen Lewa online di sini. Nanti tes pas kita di Jakarta," tambah dia.

Ke depan, Wimboh berharap, BUM-Des Center Traktakan Jaya Makmur ini akan semakin besar. Masyarakat dapat terbantukan dengan adanya wadah bantuan ini sehingga ekonomi desa dapat tumbuh dengan baik. "Semoga bisa jadi tempat hasil produksi bagi masyarakat," kata dia.

Kepala Desa Traktakan Bondowoso, Hadi mengungkapkan, wilayahnya terdiri dari 2.163 jiwa. Sebanyak 560 di antaranya berprofesi sebagai petani dengan terbagi atas 16 kelompok. Hingga saat ini, proses jual-beli beras berjalan baik tapi terkendala sarana.

"Kendalanya, kita tidak punya mesin, pengelola tampungnya kita pakai pihak ketiga. Karena itu, kita mohon bantuan supaya dapat olah sendiri dengan memberi mesin. Dengan demikian, semoga kita dapat jadi pendongkrak dan desa unggulan," terangnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement