REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk (BCA) berencana mulai menaikkan suku bunga kredit pada Agustus ini. Hal itu sebagai respons atas kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang kini telah mencapai 5,5 persen. 

"BI sudah mulai naikkan suku bunga acuan dari April. Maka sikap BCA, kita sudah mulai menyesuaikan suku bunga deposito, kita sudah naikkan 100 basis poin (bps) bulan depan akan kita naikkan 25 bps lagi," jelas Direktur Keuangan Bank Central Asia (BCA) Vera Eve Lim kepada wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, (27/8).

Sementara bunga kredit, kata dia, baru akan dinaikkan mulai Agustus sebesar rata-rata 25 bps untuk semua segmen. Hanya saja untuk segmen Kredit Pemilikan Rumah (KPR) suku bunga dinaikkan 70 bps lalu Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) dinaikkan 50 bps.

Baca juga, Capaian Target Bisnis BTN Tahun Ini Dipacu Stimulus Properti

Menurutnya, penyesuaian suku bunga akan memengaruhi pertumbuhan kredit perseroan di semester II tahun ini. "Jadi nasabah yang sensitif terhadap suku bunga adalah sektor konsumsi, maka kemungkinan permintaan kreditnya nanti melambat untuk sektor itu," jelas Vera. 

Degan begitu, kata dia, BCA akan menggenjot kredit di sektor korporasi, komersial, juga SME. Sebelumnya target pertumbuhan kredit BCA di 2018 sendiri sebesar delapan persen sampai 10 persen. 

Sebagai informasi, per Juni tahun ini kredit BCA telah tumbuh 14,2 persen atau sebesar Rp 494 triliun (yoy). “Itu sudah lampaui target kita sebelumnya. Jadi ekspektasi kami sekitar 11 persen sampai 12 persen untuk full year 2018,” kata Vera. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika