Kamis 23 Aug 2018 14:00 WIB

Kemenhub Siapkan Rp 2,5 Triliun Bangun Jawa Bagian Selatan

Anggaran terbesar akan digunakan untuk pekerjaan rel kereta api ganda.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi
Foto: Republika TV/Wisnu Aji Prasetiyo
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan Kementerian Perhububgan (Kemenhub) telah menganggarkan Rp 2,5 triliun pada tahun ini dan tahun depan untuk bisa mempercepat pembangunan infrastruktur transportasi di Jawa Bagian Selatan. Wilayah yang akan dibangun akan terintegrasi dari  Sukabumi, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Pangandaran, Yogyakarta, hingga Madiun.

Pembangunan ini dilakukan sebab wilayah Jawa bagian selatan memang agak tertinggal. Jika dari 2017 hingga semester satu tahun ini pemerintah banyak membangun infrastruktur di bagian utara, maka paruh tahun ini pemerintah akan mempercepat pembangunan di sisi selatan. 

"Kita akan bangun bandara, pelabuhan di beberapa tempat, jadi nanti ada satu kesatuan sehingga konektivitas di Jawa dan Laut Jawa bisa menjadi lebih baik," ujar Budi di Gedung BPPT, Kamis (23/8).

Budi menjelaskan selain membangun pelabuhan dan bandara, Kemenhub juga mengalokasikan anggaran tersebut untuk membangun rel kereta. Anggaran terbesar akan digunakan untuk pekerjaan rel kereta api ganda yang menghabiskan dana Rp 2,4 triliun. Salah satu pengerjaan rel kereta api tersebut adalah jalur ganda Kroya-Kutoarjo sepanjang 76 kilometer yang menghabiskan dana Rp 1 triliun.

Pendanaan untuk proyek bandara ini tak hanya menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), melainkan kombinasi dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jawa Barat. Porsinya, APBN sebesar 70 persen dan APBD 30 persen.

"Kalau kereta api sudah jalan kita harapkan itu multiyears diharapkan 2020 selesai," ujar Budi.

Budi menjelaskan, selain membangun bandara dan pelabuhan, Kementerian Perhubungan juga akan menyelesaikan pembangunan terminal di Sukabumi. Pekerjaan tersebut meliputi rehabilitasi Terminal Tipe A Sukabumi yang menghabiskan dana Rp 3,5 miliar. Selain itu, ada pembangunan dua pelabuhan di Pelabuhan Ratu dan Pangandaran yang menghabiskan anggaran Rp 23 miliar. Selain itu ada juga pembangunan bandara Sukabumi yang membutuhkan Rp 100 miliar untuk penyediaan lahannya.

Hanya saja, kata Budi, untuk pembangunan bandara memang tidak akan dikebut. Sebab, proses pembangunan bandara masih panjang. Saat ini, pemerintah masih terkendala persoalan pembebasan lahan di Sukabumi.

"Kalau bandara masih pembebasan lahan sekarang kita akan selesaikan 2019 hingga 2020," ujar Budi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement