REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jasa Marga (Persero) Tbk saat ini sudah mengusulkan untuk menaikkan tarif di dau tol yang dikelolanya. Kedua dua ruas tersebut yaitu Tol Jakarta-Cikampek dan Tol Prof Dr Ir Sedyatmo.
Salah satu penguna jalan tol Jakarta-Cikampek, Abdi Nurdiasnyah (28 tahun) mengaku tidak setuju jika tarif Tol Jakarta-Cikampek akan dinaikkan. "Ya nggak kalau tarifnya dinaikkan kalau masih banyak proyek yang dikerjakan di Jakarta-Cikampek," kata Abdi kepada Republika.co.id, Rabu (22/8).
Abdi menjelaskan saat ini menurtnya belum layak jika tarif tol terutama di Jakarta-Cikampek akan dinaikkan. Sebab, kata dia, masih banyak yang harus disesuaikan layanannya agar membuat penggunanya nyaman.
Baca juga, Jasa Marga Ajukan Kenaikan Tarif Dua Ruas Tol Ini
Terlebih, menurut Abdi saat ini masih banyak beberapa proyek yang dikerjakan di sekitar Tol Jakarta-Cikampek dan berdampak pada kondisi jalan. "Masih banyak lubang jalan tolnya. Masa kalau begini tarifnya mau dinaikkan?" tutur Abdi.
Meskipun begitu, Abdi mengakui bisa saja jika tarif dinaikkan setelah proyek-proyek yang dikerjakan di ruas selesai. Dia mengatakan setuju dinaikkan asalkan setelah pembangunan dan pengerjaan proyek tersebut selesai.
"Kalaupun naik, yang logis tarifnya," jelas Abdi.
Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Muljono mengaku hingga saat ini menerima informasi terkait usulankenaikkan tarif tol tersebut. Padahal sebelumnya, Jasa Marga memastikan sudah bersurat ke Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR.
"Belum ada usulan. Belum ada pemberitahuan, belum ada informasi biasanya dari BPJT kasih informasi tapi ini belum," ujar Basuki di Kementerian PUPR, Rabu (22/8).