REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah dan pelaku usaha berencana melakukan uji coba peremajaan pohon karet seluas 1.000 hektare. Peremajaan dilakukan karena banyaknya pohon karet yang sudah berusia tua.
Ketua Umum Dewan Karet Indonesia (Dekarindo) Azis Pane mengatakan uji coba peremajaan karet akan dilakukan di Paya Pinang dan Mandailing, Sumatera Utara, seluas masing-masing 500 hektare. "Kami ingin replanting karet, dicoba dulu sekitar 500-500 di Paya Pinang dan di Mandailing. Itu lahannya sudah siap untuk peremajaan, tinggal dikosongkan lalu tebang," kata Azis di Jakarta, Selasa (21/8).
Ia menjelaskan lahan perkebunan karet di Indonesia saat ini sebagian besar sudah berusia tua. Akibatnya, harga jual karet saat ini mengalami penurunan sekitar 1,3 sampai 1,4 dolar AS per kilogram.
Ada pun total lahan perkebunan karet saat ini mencapai 3,8 juta hektare, terdiri dari perkebunan rakyat seluas 3,1 juta hektare, sisanya milik swasta. "Dari 3,8 juta hektare perkebunan karet itu 3,1 juta ha itu karet rakyat. Oleh karena itu, meremajakan karet artinya memakmurkan rakyat," ungkapnya.
Adapun dalam uji coba replanting pohon karet akan dilakukan paling cepat pada tahun 2018 ini dengan melibatkan para pelaku usaha, seperti Dekarindo, Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) dan Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI).
Untuk pembelian kayu pohon karet, Azis mengatakan sudah ada dua perusahaan di bidang industri furnitur yang tertarik. "Ada banyak, dua perusahaan pelaku furnitur ada. Banyak sekali manfaatnya pohon karet itu karena dia tidak keras," kata Azis.