REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Manajemen PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat (WP2B) mengungkapkan bahwa sebagian besar listrik di Jayapura masih dihasilkan dari solar. Kelistrikan Jayapura menggunakan BBM sekitar 60-70 persen dari total produksi listrik PLN.
Manajer Sektor Pembangkit PLN WP2B, Nyoman Satriadi, di Jayapura, Senin (20/8), mengungkapkan dari data PT Pertamina (Persero) solar yang diantar ke sejumlah Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) per hari bisa mencapai 500 kiloliter. Dengan jumlah sebanyak itu, listrik yang dihasilkan PLTD mencapai 75 MW.
Satriadi menyebutkan, di Jayapura selain PLTD, sudah ada PLTA dan pembangkit listrik tenaga mesin gas sehingga persentase penggunaan bahan bakar fosil sudah dapat dikurangi. Pemerintah juga sudah memiliki program untuk mengganti solar dengan bio solar yang lebih ramah lingkungan.
Dengan ada beberapa proyek pembangunan pembangkit tenaga mesin gas di Jayapura, maka dipastikan penggunaan BBM akan semakin berkurang. "Pembangkit tenaga disel yang ada di Yarmok dan di Waena statusnya sewa dan sampai saat ini masih dalam kontrak. Pembangunan PLTMG ini yang kami siapkan untuk mengganti mereka ketika kontraknya habis," kata Satriadi.