Senin 20 Aug 2018 09:33 WIB

Mendes Serahkan Bantuan Pengembangan Desa di Bengkulu

Seluma terkenal sebagai penghasil komoditas unggulan seperti padi, karet, kayu manis.

Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo, Selaku Inspektur Upacara dalam peringatan HUT Republik Indonesia yang ke-73 di Lapangan olah raga Desa Bukit Peninjauan Kab. Seluma, Bengkulu, Jumat (17/8).
Foto: Kemendes PDTT
Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo, Selaku Inspektur Upacara dalam peringatan HUT Republik Indonesia yang ke-73 di Lapangan olah raga Desa Bukit Peninjauan Kab. Seluma, Bengkulu, Jumat (17/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo menyerahkan bantuan untuk pengembangan daerah di Bengkulu. Bantuan yang diberikan berupa bronjong, perangkat sistem peringatan dini, serta sarana air bersih.

Eko juga berkesempatan memberikan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) Kemendesa PDTT yakni berupa 25 mobil pick up kepada 25 BUMDes dari berbagai desa penerima dana desa di Kabupaten Seluma.

Dalam kunjungan ke Kabupaten Seluma, Bengkulu, Ahad (19/8) Mendes PDTT  juga meninjau berbagai proyek serta memberikan bantuan terkait pengembangan daerah tertentu dengan didampingi Pelaksana TugasDirjen Pengembangan Daerah Tertentu (PDTu) Aisyah Gamawati. Kabupaten Seluma terkenal sebagai penghasil komoditas unggulan seperti padi, karet, kayu manis, pinang, dan perikanan laut, serta wisata pantai.

"Kami berharap masyarakat Kabupaten Seluma bisa memanfaatkan dan menjaga bantuan-bantuan ini. Untuk mencegah longsor kami membangun bronjong, sedangkan alat EWS sebagai peringatan awal jika ada bencana banjir dan longsor. Selain itu, untuk meningkatkan akses air bersih kami juga membangun sarananya," ujar Aisyah.

Lokasi pembangunan bronjong sebagai pelindung tebing sungai sepanjang 117 meter terletak di Desa Air Periukan, Kecamatan Air Periukan. Sedangkan penyerahan hibah bantuan perangkat EWS sebagai alat peringatan dini banjir terletak di Desa Pasar Ngalam dan Ngapal Jungur.

Untuk penyediaan sarana air bersih, bangunannya bertempat di Desa Talang Giring dan Desa Arang Sepat, Kecamatan Lubuk Sandi dengan jalur perpipaan yang didistribusikan langsung kepada rumah warga. Lokasi desa ini memang sangat rentan. Sebab, terletak di pinggir Sungai Sindur.

Selain itu, juga lokasinya strategis karena jalur darat provinsi melewati wilayah ini. Manfaat bronjong dapat dirasakan juga oleh 375 kepala keluarga dengan 1.000 jiwa meliputi warga  Keban Agung, Lawang Agung, dan Pasar Ngalam.

Untuk bantuan Sarana Air Bersih (SAB) yang dibangun di Desa Talang Giring dan Desa Arang Sepat, meliputi pembuatan bak penampung, pembuatan MCK umum. Selain itu termasuk juga pemasangan pipa  distribusi jaringan, serta pemasangan pipa distribusi sambungan ke rumah masyarakat.

"Alat EWS juga mampu mengukur curah hujan, tinggi permukaan air sungai sindur, serta mampu mendeteksi pergeseran tanah (deteksi longsor), juga dilengkapi menara kontrol, dan sirine peringatan dini yang mampu menjangkau area hingga lebih 1 kilometer," kata Aisyah.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement