Rabu 15 Aug 2018 23:58 WIB

Gojek Perluas Cabang ke Papua

Nadiem menyebut Goviet telah berhasil meraih 15 persen pangsa pasar di Ho Chi Minh

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
CEE Go-Jek Nadiem Makarim
Foto: Republika/Agung Supriyanto
CEE Go-Jek Nadiem Makarim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan penyedia layanan on-demand berbasis aplikasi Gojek, meresmikan perluasan operasional di kota Merauke, Papua, Rabu (15/8). Dengan perluasan ini, Gojek sekarang hadir di 70 kota di seluruh Indonesia.

Perluasan ini menjadikan operasi Gojek tersedia dari Sabang, ujung paling barat Indonesia sampai Merauke, ujung paling timur Indonesia. Perluasan ini merupakan bentuk komitmen Gojek untuk mendukung Indonesia yang lebih baik, lebih cepat dan lebih berkembang. 

CEO dan Founder Gojek Nadiem Makarim mengatakan, Gojek percaya pemanfaatan teknologi merupakan cara yang paling cepat dan tepat untuk membantu masyarakat meningkatkan kesejahteraannya. 

"Dengan operasional yang diperluas dari Sabang hingga Merauke, Gojek  berharap  lebih banyak UMKM dan pengusaha mikro seperti mitra-mitra driver yang bisa merasakan manfaat teknologi.” kata Nadiem dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (15/8).

Nadiem juga menambahkan bahwa perayaaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini terasa sangat istimewa buat Gojek. Tahun ini tidak hanya menandakan perluasan Gojek dari ujung paling barat ke ujung paling timur Indonesia, namun juga ekspansi ke negara-negara Asia Tenggara. 

Kehadiran Gojek di luar Indonesia mendapatkan respon positif dari konsumen, terutama konsumen di Vietnam. GO-VIET, merek yang digunakan Vietnam, telah melakukan soft launch di kota Ho Chi Minh, Vietnam minggu lalu dan mendapatkan respon yang sangat positif dari masyarakat. 

"GO-VIET berhasil meraih 15 persen pangsa pasar di Ho Chi Minh hanya dalam waktu sepuluh hari sejak soft launch," katanya.

Sebelumnya, GO-JEK telah mengumumkan peluncuran dua perusahaan yang didirikan secara lokal di Vietnam dan Thailand, yang merupakan gelombang pertama dari ekspansi internasional ke negara-negara Asia Tenggara. Melalui ekspansi internasional ini, Gojek ingin memperluas dampak positifnya yang telah terbukti di Indonesia ke negara-negara lain.

Masyarakat di Asia Tenggara, kata Nadiem, saat ini memerlukan alternatif pilihan layanan ride-hailing. Tak hanya konsumen yang membutuhkan pilihan tetapi juga para pengemudi. 

“Adanya kompetisi selalu bisa membuat pasar menjadi lebih bertumbuh dan berkembang. Aspirasi kami adalah menjadi aplikasi pilihan untuk membantu kehidupan sehari-hari masyarakat di Asia Tenggara,” ujarnya.

Lebih lanjut, Nadiem menambahkan, hal lain yang penting dari ekspansi internasional adalah membuat Indonesia bangga. Pihaknya ingin membuktikan bahwa #AnakBangsaBisa menempatkan Indonesia pada peta inovasi global dan kepemimpinan di bidang teknologi. Ini tidak dapat kami lakukan tanpa dukungan dari semua pihak, dari mitra driver, konsumen dan juga pemerintah.

Gojek juga memberikan apresiasi kepada perusahaan-perusahaan lokal yang mengharumkan nama Indonesia hingga ke mancanegara, salah satunya Telkomsel. Sebagai partner yang mendukung kesejahteraan mitra driver lewat paket komunikasi dengan harga terjangkau, Telkomsel juga mendukung peresmian perluasan operasional Gojek dengan menyediakan akses konektivitas untuk sambungan langsung ke Sabang dan Merauke.

Mengenai hal tersebut Direktur Sales Telkomsel Sukardi Silalahi mengungkapkan rasa terima kasih kepada GO-JEK yang telah memberikan kepercayaan kepada Telkomsel MyBusiness sebagai penyedia solusi layanan korporasinya. 

“Kami bangga menjadi bagian dari keluarga besar GO-JEK, terlebih lagi karena Telkomsel memiliki semangat yang sama dengan GO-JEK dalam mengoptimalkan pemanfaatan teknologi untuk memberikan dampak sosial yang positif kepada masyarakat.” kata Sukardi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement