Rabu 15 Aug 2018 06:49 WIB

Dolar AS Menguat di Saat Mata Uang Dunia Terpukul

Gejolak ekonomi yang terjadi di Turki telah memukul banyak mata uang dunia

Dolar AS
Dolar AS

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (14/8) atau Rabu (15/8) pagi WIB. Dolar AS menguat ketika gejolak ekonomi Turki terus menekan euro melemah.

Kecemasan pasar tentang eksposur bank-bank Eropa ke Turki telah memukul keras euro, yang jatuh ke posisi terendah 13 bulan terhadap dolar AS pada Selasa (14/8). Namun demikian, mata uang lira Turki berbalik naik atau rebound 6,7 persen terhadap greenback pada Selasa (14/8), setelah merosot ke titik terendah sepanjang masa di 7,24 pada Senin (13/8).

Menurut perusahaan data AS FactSet, lira telah turun lebih dari 40 persen terhadap dolar AS sepanjang tahun ini, termasuk hampir 25 persen pada bulan Agustus saja. Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,35 persen menjadi 96,738 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1338 dolar AS dari 1,1392 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2711 dolar AS dari 1,2751 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7234 dolar AS dari 0,7260 dolar AS.

Dolar AS dibeli 111,20 yen Jepang, lebih tinggi dari 110,67 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS meningkat menjadi 0,9945 franc Swiss dari 0,9936 franc Swiss, dan jatuh ke 1,3084 dolar Kanada dari 1,3142 dolar Kanada.

sumber : Antara/Xinhua
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement