Rabu 15 Aug 2018 02:29 WIB

Bulog Klaim Siap Intervensi Pasar Hadapi Kemarau

Gudang-gudang Bulog di seluruh wilayah juga sudah mulai penuh.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Dwi Murdaningsih
Target Pengadaan Beras Petani. Pemidahan beras ke dalam Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (25/7).
Foto: Republika/ Wihdan
Target Pengadaan Beras Petani. Pemidahan beras ke dalam Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (25/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menegaskan kesiapan Bulog menghadapi musim kemarau panjang tahun ini. Komitmen ini disampaikan setelah mengikuti rapat dengan Presiden Republik Indonesia (RI), Menteri Perdagangan RI, Menteri Pertanian RI dan Menteri Koordinator Perekonomian RI di Istana Negara akhir pekan lalu.

"Gudang-gudang Bulog di seluruh wilayah juga sudah mulai penuh. Artinya kita siap menghadapi kekeringan itu. Stok beras ada lebih dari dua juta ton," ujar Budi melalui siaran pers.

Hingga saat ini Bulog bekerja intensif untuk melakukan penyerapan gabah dan beras yang berkerjasama dengan Kementerian Pertanian. Lokasi penyimpanan beras di gudang Bulog seluruh Indonesia terus terisi dengan rata-rata penyerapan beras petani sebanyak tujuh ribu ton per hari.

Seperti diketahui, beras merupakan salah satu pangan pokok yang akan terkena dampak secara langsung pada saat musim kemarau panjang. Hal ini umumnya dipengaruhi oleh supply dan demand/ dari pasar. Menurutnya, pasokan akan cenderung berkurang akibat gagal panen oleh petani yang meningkat, sedangkan permintaan terus ada dari pasar.

Sebagai upaya intervensi pasar ketika harga beras melambung, Bulog siap melakukan Operasi Pasar dengan menggelontorkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak-banyaknya sehingga pasokan beras ke pasar dapat terjaga.

Perusahaan pelat merah ini terus melakukan pantauan harga pasar di seluruh daerah tidak hanya melalui pantauan situasi harga beras per hari yang dikelola Bank Indonesia, namun juga melalui survey langsung ke lapangan.

"Kami akan terjun langsung ke lapangan, supaya dapat segera melakukan intervensi jika diketahui ada gejolak kenaikan harga," katanya.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Juli 2018, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp 9.520 per kg, naik sebesar 0,44 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara itu, rata-rata harga beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp 9.198 per kg, naik sebesar 0,68 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement