REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi asing atau penanaman modal asing (PMA) pada triwulan kedua 2018 mencapai Rp 95,7 triliun. Angka ini turun 12,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 109,9 triliun.
Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong dalam paparan di Jakarta, mengakui perlambatan realisasi investasi di triwulan kedua 2018 terjadi karena adanya penundaan proyek. "Angka triwulan per triwulan itu sangat terpengaruh oleh penundaan. Jadi banyak proyek bisa ditunda meski tidak batal," katanya, Selasa (14/8)
Ia meyakini penundaan proyek realisasi investasi juga disebabkan oleh ketidakpastian global yang terjadi. Sikap "wait and see" para investor, ditambah perkembangan tahun politik serta gejolak rupiah dan pasar modal juga diyakini menjadi penyebab banyaknya proyek investasi tertunda.
"Tapi saya cukup yakin, penundaan ini tidak ada rencana pembatalan, hanya menunda sehingga berdampak signifikan terhadap angka triwulanan," katanya.
Baca juga, Investasi Hulu Migas akan Naik pada Kuartal IV.
Mantan Menteri Perdagangan itu menambahkan, pihaknya mendukung langkah Bank Indonesia untuk menaikkan suku bunga dan memperketat likuiditas guna menstabilkan nilai tukar rupiah.
Menurut Tom, sapaan akrabnya, selama investor belum yakin rupiah telah stabil, kecenderungan untuk menunggu dan menunda investasi masih tinggi. "Makanya stabilitas rupiah ini penting untuk sentimen investasi dan kepercayaan pasar," tuturnya.
Dalam catatan BKPM, realisasi investasi pada triwulan kedua 2018 sebesar Rp176,3 triliun menurun 4,9 persen dari triwulan pertama 2018 sebesar Rp185,3 triliun atau meningkat 3,1 persen dari triwulan kedua 2017 sebesar Rp170,9 triliun.
Realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai sebesar Rp 80,6 triliun, naik 32,1 persen dari Rp 61,0 triliun pada periode yang sama pada 2017. Sementara itu penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 95,7 triliun, turun 12,9 persen dari Rp109,9 triliun pada periode yang sama tahun 2017.
Sementara secara kumulatif Januari-Juni 2018 realisasi investasi mencapai Rp361,6 triliun, meningkat 7,4 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp 336,7 triliun.