Selasa 14 Aug 2018 10:25 WIB

Kurs Rupiah Bertahan di Level Rp 14.600 per Dolar AS

Rupiah tertekan krisis keuangan yang menlanda Turki

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Lembaran mata uang rupiah dan dolar AS diperlihatkan di salah satu jasa penukaran valuta asing. ilustrasi
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Lembaran mata uang rupiah dan dolar AS diperlihatkan di salah satu jasa penukaran valuta asing. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laju kurs rupiah masih melemah pada hari ini, Selasa (14/8). Pada spot perdagangan mata uang, rupiah dibuka melemah tujuh poin atau 0,05 persen di Rp 14.615 per dolar AS.

Hingga pukul 10.00 WIB, kurs rupiah tidak bergerak dari posisi itu. Dengan begitu, rupiah masih di atas level Rp 14.600 per dolar AS.

Sementara berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, rupiah berada di posisi Rp 14.625 per dolar AS. Angka itu lebih lemah dibandingkan posisi kemarin, (13/8), yang bertengger di level Rp 14.583 per dolar AS.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto pelemahan rupiah memang disebabkan oleh kepercayaan investor yang turun ke kelompok negara berkembang akibat krisis nilai tukar di Turki. Selain itu, dipicu oleh melebarnya data defisit transaksi berjalan menjadi tiga persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

"Defisit ini harus segera diatasi. Sebisa mungkin jangan di atas tiga persen karena akan semakin memicu volatilitas atau spekulasi," jelas Eko kepada Republika, Selasa (14/8).

Lebih lanjut, kata dia, menyiasati depresi dalam jangka pendek, BI perlu lakukan intervensi pasar uang. Pemerintah juga perlu mengeluarkan kebijakan yang mengarah pada upaya mengurangi defisit transaksi berjalan.

"Selain intervensi langsung. BI pun perlu mengkombinasikannya dengan suku bunga serta sisi fiskal," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement