Jumat 10 Aug 2018 17:06 WIB

PLN Siap Pasok Listrik 366 MVA untuk Industri Pasuruan

PLN membangun sistem kelistrikan di kawasan industri Pasuruan secara cluster.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Dwi Murdaningsih
Penandatangan nota kesepahaman (MOU) dengan PT Surabaya Industri Estate Rungkut, PT Jatiproton Internasional Indonesia, serta PT Pilar Bahtera Energy di Tamandayu, Pasuruan pada Jumat (10/08).
Foto: PLN
Penandatangan nota kesepahaman (MOU) dengan PT Surabaya Industri Estate Rungkut, PT Jatiproton Internasional Indonesia, serta PT Pilar Bahtera Energy di Tamandayu, Pasuruan pada Jumat (10/08).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Manajer Area Pasuruan PLN Distribusi Jatim Agus Setiono menyatakan, PLN siap memasok listrik sebesar 311 MVA untuk kemajuan investasi Kawasan Industri Jatiproton (Jawa Timur Probolinggo Tongas). PLN juga menurutnya siap menyalurkan listrik sebesar 55,08 MVA untuk Kawasan Industri PIER (Pasuruan Industri Estate Rembang).

Kesiapan tersebut dibuktikan dengan penandatangan nota kesepahaman (MOU) dengan PT Surabaya Industri Estate Rungkut, PT Jatiproton Internasional Indonesia, serta PT Pilar Bahtera Energy di Tamandayu, Pasuruan pada Jumat (10/08). Agus menjelaskan, kerja sama ini bertujuan untuk membangun komitmen saling bersinergi  dalam pemenuhan tenaga listrik.

"Kerja sama ini guna mendorong investor di Kawasan Industri PIER, dan Kawasan Industri Jatiproton Tongas, Jawa Timur," ujar Agus dalam siaran persnya, Jumat (10/8).

Agus menjelaskan, guna memenuhi kebutuhan sebesar 366 MVA, PLN akan mengalirkan energi listrik melalui Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Probolinggo-Grati. Yakni dengan membangun Gardu Induk 150 kV Tongas kapasitas 60 MVA di tahap pertama, dan sisanya akan ditambahkan sesuai kebutuhan hingga 311 MVA.

photo
Penandatangan nota kesepahaman (MOU) dengan PT Surabaya Industri Estate Rungkut, PT Jatiproton Internasional Indonesia, serta PT Pilar Bahtera Energy di Tamandayu, Pasuruan pada Jumat (10/08).

"Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan di PIER sebesar 55.08 MVA PLN memanfaatkan Gardu Induk PIER yang saat ini baru dibebani 50 MW dari kapasitas yang ada 110 MVA sehingga bila dirasa kurang akan menambahkan Trafo di GI PIER," ujar Agus.

Agus menegaskan, PLN akan mendukung keinginan pelanggan yang ada di kedua kawasan industri tersebut yang menginginkan pasokan listrik tanpa padam dan tanpa kedip. Yakni dengan membangun sistem kelistrikan di kawasan tersebut secara cluster.

Maksud dibuat sistem cluster, kata Agus, untuk meningkatkan pelayanan dan keandalan sesuai keinginan pelanggan. Nantinya akan terdapat tiga cluster, yakni Super Ultima (pelanggan yang akan menikmati layanan tanpa padam, tanpa kedip dan tanpa investasi), Super Premium (Pelanggan yang akan menikmati layanan tanpa padam), dan Reguler.

Agus menjelaskan, demi mewujidkan harapan pelanggan pada Cluster Super Ultima, PLN akan bekerja sama dengan PT Pilar Bahtera Energi. Agus pun optimistis penyediaan energi listrik kedua kawasan Industri tersebut dapat diwujudkan.

"Mengingat cadangan daya di Jawa Timur saat ini mencapai 1.125 MW, meski untuk pemenuhan kebutuhan listrik yang disepakati secara bertahap," ujar Agus.

Presiden Direktur PT Jatiproton Internasional Indonesia Bambang Resmianto berharap pasokan listrik yang dijanjikan PT PLN (Persero) untuk menyediakan kebutuhan listrik dengan keandalan yang tinggi bisa benar-benar terealisasi. Dia juga meminta PLN untuk memberikan layanan tanpa padam, mengingat Industri manufaktur di sana mengunakan peralatan berteknologi tinggi.

"Kesepakatanya dengan layanan tanpan padam bahkan untuk beberapa tenant yang menempati kawasan Industri mendapatkan layanan tanpa padam dan tanpa kedip," kata Bambang.

Bambang menjelaskan, kerja sama tersebut terealisasi setelah digelarnya beberapa pertemuan dengan PLN. Bambang pun mengaku, pihaknua mendapat penjelasan yang meyakinkan dari PLN, sehingga terealisasi lah kerja sama dalam bentuk Nota Kesepahaman (MOU) penyediaan pasokan listrik dengan daya sebesar 311 MVA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement