Kamis 09 Aug 2018 12:41 WIB

Program E-Smart IKM Jangkau 22 Provinsi

Pemerintah bekerja sama dengan Google untuk mendukung pengembangan bisnis online IKM

Bisnis online (ilustrasi)
Foto: AP Photo/Andy Wong
Bisnis online (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Pengembangan Industri Kecil Menengah (IKM) berbasis internet atau e-Smart IKM yang dilaksanakan Kementerian Perindustrian terus digencarkan. Hingga pertengahan 2018, program ini telah menjangkau 22 provinsi di Indonesia.

"Untuk itu, kami terus menyelenggarakan workshop e-Smart IKM di berbagai provinsi di Indonesia yang melibatkan stakeholders, antara lain Bank Indonesia, BNI, Google, iDeA, Kementerian Kominfo dan pemerintah daerah," kata Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (9/8).

Program e-Smart IKM merupakan sistem basis data IKM nasional yang tersaji dalam bentuk profil industri, sentra dan produk yang diintegrasikan dengan marketplace yang telah ada dengan tujuan semakin meningkatkan akses pasar IKM melalui internet marketing. Menurut Gati, di tengah tren ekonomi digital yang berkembang pesat, IKM nasional semakin didorong aktif dalam memasarkan produknya melalui perdagangan dalam jaringan.

Dalam hal ini, Kemenperin telah bekerja sama dengan marketplace dalam negeri, di antaranya Bukalapak, Tokopedia, Shopee, BliBli, Blanja.com, Ralali dan Gojek Indonesia. "Melalui berbagai kerja sama yang telah dilakukan, kami berharap terjadi sinergi dalam pengembangan dan pembinaan IKM yang mengarah pada one stop solution," ungkapya.

Contohnya, kolaborasi dengan Google dalam rangka pengembangan kemampuan IKM dalam pemanfaatan fitur-fitur pada aplikasi Google untuk promosi produk dan pengembangan bisnis online.  Sejak diluncurkan pada 27 Januari 2017 lalu, workshop e-Smart IKM telah diikuti sebanyak 2.900 peserta dan membukukan nilai transaksi dalam jaringan melampaui Rp 600 juta.

Pada 2018, ditargetkan peserta e-Smart IKM mampu bertambah menjadi 4.000 IKM dari seluruh Indonesia. "IKM kita harus update dengan teknologi, sesuai program prioritas Making Indonesia 4.0. Untuk itu, Kemenperin berupaya melakukan edukasi pentingnya teknologi digital, manajemen keuangan yang baik, serta produk yang memenuhi standard sebagai implementasi era industri 4.0," paparnya.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement