Senin 06 Aug 2018 16:50 WIB

Harga Beras Turun Drastis di Indramayu

Harga telur ayam juga dilaporkan menurun.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Nur Aini
Pedagang melayani konsumen di salah satu agen penjual beras di Kawasan Manggarai, Jakarta, Ahad (4/3).
Foto: Republika/Prayogi
Pedagang melayani konsumen di salah satu agen penjual beras di Kawasan Manggarai, Jakarta, Ahad (4/3).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Harga beras di pasar Kabupaten Indramayu turun cukup drastis. Adanya musim panen hingga pembagian bantuan pangan nontunai (BPNT) menjadi penyebab turunnya harga tersebut.

Salah seorang pedagang beras di wilayah Kelurahan Margadadi, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Jana, harga beras kualitas premium saat ini mencapai Rp 260 ribu per karung (berkapasitas 25 kilogram). Bulan lalu, harga beras tersebut masih mencapai Rp 275 ribu per karung.

Selain itu, untuk beras medium, saat ini harganya berkisar antara Rp 220 ribu – Rp 225 ribu per karung. Harga itupun sudah turun dibandingkan bulan lalu yang mencapai sekitar Rp 240 ribu per karung. "Harga beras turun antara Rp 10 ribu – Rp 15 ribu per karung dalam sebulan terakhir,’’ kata Jana, Senin (6/8).

Jana menjelaskan, turunnya harga beras saat ini disebabkan masa panen raya yang belum berakhir. Kondisi itu menyebabkan pasokan gabah di tingkat petani menjadi berlimpah hingga akhirnya berpengaruh pada harganya yang jadi menurun.

Tak hanya itu, kata Jana, pembagian program BPNT yang saat ini dilakukan di kecamatan-kecamatan di Kabupaten Indramayu juga ikut mendorong turunnya harga beras di pasaran. Pasalnya, masyarakat penerima program BPNT kini memiliki beras sendiri. "Mereka jadi gak beli beras di pasar,’’ tutur Jana.

Sementara itu, salah seorang pedagang beras keliling di wilayah Indramayu Kota, Ruslani, mengaku, harga beras memang turun dengan cepat. Dia pun bisa memperoleh pasokan beras dengan mudah dari petani.

Ruslani menyatakan, dari segi penjualan, kondisinya selama ini tidak banyak berubah dibandingkan saat beras masih mahal. Hal itu karena, beras merupakan kebutuhan pokok sehingga konsumennya tetap membeli berapapun harga beras. 

‘’Paling sekarang jadi nggak diprotes ibu-ibu lagi,’’ kata Ruslani.

Selain harga beras, harga telur ayam di pasaran juga terus menurun. Saat ini, harga telur ayam ada di kisaran Rp 23 ribu – Rp 23.500 per kg.

Seorang pedagang sembako di Pasar Caplek Indramayu, Ade, mengaku tidak mengetahui penyebab turunnya harga telur. Dia hanya mengikuti harga jual yang ditentukan oleh distributor. "Harga dari distributornya sudah turun. Jadi saya juga ikut menurunkan harga ke konsumen,’’ kata Ade.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement