Ahad 05 Aug 2018 20:03 WIB

Industri Otomotif Sambut Baik Rencana Tax Allowance

Perlu dijabarkan lagi bagaimana kriteria untuk mendapatkan pengurangan pajak ini.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Friska Yolanda
Pekerja tengah merakit Mitsubishi Xpander di pabrik Mitsubishi Motors Cikarang, Bekasi, Selasa (3/10).
Foto: Republika/ Yogi Ardhi
Pekerja tengah merakit Mitsubishi Xpander di pabrik Mitsubishi Motors Cikarang, Bekasi, Selasa (3/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) Mukiat Sutikno menyambut baik rencana Presiden Joko Widodo untuk mengkaji terus kebijakan pengurangan penghasilan kena pajak (tax allowance) hingga 200 persen untuk sektor industri yang memanfaatkan pendidikan vokasi, termasuk otomotif. Menurut Mukiat, rencana kebijakan Jokowi akan membantu generasi muda dalam mendapatkan pengetahuan terkait otomotif, terutama terkait pemahaman mendasar. 

"Jadi, sumber daya manusia di Indonesia dapat lebih kuat knowledge-nya," tuturnya ketika dihubungi Republika.co.id, Ahad (5/8).

Namun, Mukiat menilai, tetap harus dilihat secara mendetail bagaimana penerapan tax allowance dan kriteria untuk mendapatkannya. Begitu pula tentang tingkat pelatihan yang harus diberikan oleh industri. Sebab, dengan teknologi saat ini, pendalaman ilmu otomotif membutuhkan waktu yang cukup lama.

Mukiat menambahkan, industri otomotif di Indonesia saat ini sudah menaruh perhatian khusus terhadap pendidikan vokasi. Beberapa di antara perusahaan sudah memiliki penelitian dan pengembangan serta pusat pelatihan. "Kebijakan ini tentunya akan lebih mendorong perusahaan untuk lebih memperkuatnya," ujarnya.

Sambutan baik juga disampaikan GM Corporate Communication PT Astra Honda Motor (AHM) Ahmad Muhibbuddin. Menurutnya, kebijakan ini merupakan salah satu bukti niatan baik pemerintah dalam memajukan vokasi.

Muhib menambahkan, tugas pemerintah sekarang adalah membuat kebijakan yang memungkinkan insentif itu diimplementasikan. "Kriteria, syarat dan how to get tax allowance seperti apa. Harus dijelaskan lagi," ujarnya.

Muhib menyerahkan rincian peraturan sepenuhnya ke pemerintah. Terpenting bagi pelaku, kebijakan dapat diterapkan secara mudah, simpel, akuntabel dan dibuat transparan dalam prosesnya. 

Saat ini, AHM sudah menunjukkan fokusnya terhadap vokasi dengan pengembangan pendidikan vokasi melalui implementasi Kurikulum Teknik Sepeda Motor Honda. "Kurikulum ini diterapkan di 667 SMK mitra binaan yang tersebar di seluruh Indonesia," ujar Muhib yang juga ketua program Pendidikan Satu Hati AHM itu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement